Lewier, Pelatihan Fasilitator TPK Upaya Turunkan Stunting

Tiakur, EXPO MBD

Kegiatan pelatihan fasilitator Tim Pendamping Keluarga (TPK) adalah untuk memberikan pemahaman bagi para peserta yang merupakan fasilitator TPK di tingkat Kabupaten/Kota, terhadap fungsi,  peran dan tugas sebagai TPK dalam upaya percepatan penurunan stunting. Peserta yang dilatih akan menjadi fasilitator pada kegiatan orientasi TPK tingkat Kecamatan di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan KB (DPMDPP & KB) kabupaten MBD, Drs. Ferdinand Lewier saat membuka kegiatan kelatihan bagi fasilitator TPK yang di gelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Maluku, tepatnya di balai desa Wakarlely, Senin (20/06).

“Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni tanggal 20 dan 21 Juni 2022, melibatkan 71 orang peserta yang terdiri dari 34 orang bidan dari 17 Kecamatan, Perwakilan PC IBI Kabupaten MBD serta unsur Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, dan 37 orang peserta lainnya yang berasal dari Unsur OPDKB Kabupaten MBD, dengan Fasilitator pelatihan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku yakni Susana C.Hengst dan Jino Tehusalawany, S. Sos, MH” ungkap Lewier.

Menurut Lewier untuk mendukung pelaksanaan pencegahan stunting, telah dibentuk TPK untuk melaksanakan kegiatan pendampingan kepada Calon Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur dan keluarga meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting.

Salah satu peran yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting dan mensukseskan Program Percepatan Penurunan Stunting melalui peranan TPK yang terdiri dari Bidan, Kader PKK desa dan Kader KB sehingga dapat melakukan tugas peran penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan pendampingan bagi Calon Pengantin, calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan anak usia 0 -59 bulan, jelasnya.

Lewier meminta kerja sama dari seluruh Instansi Pemerintah dan swasta serta organisasi ke masyarakatan lainnya yang ada pada Kabupaten Maluku Barat Daya, untuk bahu membahu secara bersinergi untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting.

Selanjutnya Ferdinand Lewier menyampaikan apresiasi dan memberikan semangat kepada para peserta untuk memiliki kemauan belajar yang tinggi sehingga mampu memberikan informasi terkini kepada masyarakat terutama terkait pencegahan stunting.

Rangsangan motivasi dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian penduduk dan KB Kabupaten Maluku Barat Daya ini berdampak pada hasil evaluasi pasca pelatihan, didapati 2 orang peserta yang terdiri dari 1 orang bidan dan 1 orang PKB yang merupakan pasangan suami istri dengan nilai terbaik. Sebuah hal unik dan jarang bisa ditemukan dalam sebuah moment pelatihan, ucapnya.

Lewier juga berpesan kepada para peserta agar dapat meneruskan ilmu yang diterima kepada TPK yang ada di wilayah kerja masing-masing agar proses pendampingan dapat berjalan dengan sukses sehingga target prevalensi stunting dapat tercapai. (VQ)

Tinggalkan Balasan