Pertama Kali PSDKU MBD Wisudakan 32 Sarjana Baru

Tiakur, EXPO MBD

Sejak dimandatkan pada tanggal 13 April 2016 lalu, oleh Direktur Kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Untuk penyelenggaraan 6 Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Maka untuk pertama kalinya PSDKU MBD mewisudakan 32 sarjana baru, tepatnya pada selasa, 15 Desember 2020 PSDKU di bumi Kalwedo.

Menurut Bupati kabupaten MBD, Benyamin Thomas Noach, ST pada acara rapat terbuka luar biasa Universitas Pattimura (Unpatti) dalam rangka wisuda sarjana, profesi, magister, doktor dan PSDKU di kabupaten MBD. Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) lahir dari sebuah tekad pemerintah daerah kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Dikatakan Noach, hal ini dimaksudkan untuk memprioritaskan pengembangan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagai pilar penting pembangunan. Oleh karena itu, pemeritah daerah sangat menyadari bahwa percepatan pembangunan daerah sangat bergantung pada kualitas SDM. Maka atas kerjasama yang baik dengan Rektor Unpatti dan lewat pergumulan panjang maka lahirlah PSDKU MBD.

Pasalnya, sejauh ini untuk menempuh pendidikan tinggi anak MBD harus jauh ke Kupang, Ambon, Jawa bahkan ke Timor Leste. Dengan estimasi biaya yang sangat besar, sehingga pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oleh anak dari keluarga ekonomi menengah keatas. Hadirnya PSDKU di MBD, dapat meningkatkan angka partisipasi dan multiplier effect positif untuk SDM berkualitas bagi pembangunan.

Pada abad 21, semua kita akan diperhadapkan dengan perkembangan dan perubahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat cepat. Dengan pemanfaatan teknologi disetiap dimensi kehidupan seperti memesan tiket secara online, shoping online, kuliah online, memperoleh akses informasi secara cepat dan mudah, bahkan dapat membangunan bisnis secara online, ungkapnya.

Tantangan besar juga akan muncul, karena di masa mendatang sebagian pekerjaan akan ditangani oleh mesin. Selain itu ada perubahan situasi yang sangat cepat dan cenderung sulit di tebak. Semua akan diperhadapkan dengan berbagai permasalahan yang semakin kompleks dari waktu ke waktu. Untk itu, dibutuhkan berbagai kemampuan yang harus terus diupdate setiap waktu, tuturnya.

Oleh karena itu, perlu diingatkan kepada semua wisudawan saat ini untuk tidak berhenti belajar. Sebab wisuda sarjana bukan berarti “Telah Selesai Belajar”. Wisuda sarjana hanya satu tahapan penyelesaian studi secara formal. Setelah ini akan ada tahapan baru untuk bersaing di bursa kerja, membuka lapangan pekerjaan baru, melanjutkan pendidikan dan lainnya, ucapnya.

Bumi kalwedo membutuhkan sarjana yang dapat mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan. Sebagai agen perubahan, sesuai visi dan misi yakni “Terwujudnya kehidupan manusia dan Masyarakat Maluku Barat Daya yang cerdas, adil, sejahtera, tangguh dan lesatari, yang dijiwai budaya kalwedo dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, imbuhnya. (VQ)

Tinggalkan Balasan