Masyarakat Pulau Luang Butuh Dermaga

Tiakur, EXPO MBD

Keluhan masyarakat pulau Luang kecamatan Mdona Hyera, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sampai saat ini belum juga ditindaklanjuti. Bagaikan terisolir, namun pemerintah kabupaten (Pemkab) terus saja “tutup mata”. Jangankan akses jalan untuk transportasi darat yang nyata-nyata tidak ada, bahkan sebuah dermaga untuk transportasi lautpun tidak dimiliki.

Hal ini disampaikan salah satu masyarakat berinisial JK kepada wartawan media ini di desa Luang Timur, sabtu (24/10). Padahal dermaga sangatlah dibutuhkan. Sejauh inipun kapal laut yang menyinggahi pulau Luang hanya bisa berlabuh. Dengan kondisi terpaksa warga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa motor laut “Jolor” milik warga, sehingga dapat mengantar juga barang bawaan.

Menurutnya, banyak resiko menjadi sahabat untuk bertaruh, barang dagangan bahkan nyawa kerap ditawar hilang di laut. Sungguh ironis nasib hidup masyarakat pulau Luang, harus menjadi langganan kecelakaan laut ketika musim gelombang. Dimana saat motor laut “Jolor” dijadikan transportasi untuk mengakses barang dagangan sehingga berdampak juga bagi penumpang naik maupun turun.

Dikatakannya, kehadiran sebuah dermaga di pulau Luang yang representative sangat dibutuhkan, dan menjadi kebutuhan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan kabupaten MBD ini. Apalagi komoditi laut yang cukup menjanjikan kesejahteraan, baik ikan maupun agarnya. Menjadi sarana penunjang bagi masyarakat berangkat berlayar dari satu pulau ke pulau lainnya.

Untuk itu harapannya sebagai salah satu masyarakat pulau Luang, mendesak pemkab MBD untuk dapat melihat dan merealisasikan sebuah dermaga untuk masyarakat pulau Luang. Dapat berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan di Jakarta untuk kedepan dapat dibangun. Sebab sebuah dermaga merupakan kebutuhan mendesak bagi perkembangan pulau Luang, ungkapnya mengakhiri. (NK)

Tinggalkan Balasan