Yamluli Sukses Tahbiskan Pastori dan Sidang Klasis Lemola

Lakor, EXPO MBD

Momen iman sebagai pelajaran berharga budaya sorong bahu dari gereja. Tercermin juga dari Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Yamluli yang dikenal dengan Negeri Simehi, sukses tahbiskan pastori dan jadi tuan dan nyonya rumah pelaksanaan sidang ke-38 Klasis Leti Moa Lakor (Lemola). Walaupun dengan potensi jemaat yang relatif kecil sekalipun.

Hal ini disampaikan Ketua Klasis GPM Lemola, Pdt. M. M. Timisela dalam sambutannya pada pembukaan sidang ke-38 Klasis GPM Lemola, di jemaat GPM Yamluli, Minggu (24/04). Saling membantu dan menolong dalam kebersamaan warga gereja. Kondisi ini menjadi nyata dalam sikap berswadaya dan tetap hidup di lingkungan jemaat dan masyarakat.

Menurut Timisela, kenyataannya kendatipun dengan potensi jemaat GPM Yamluli yang relatif kecil mampu menyuseskan 2 momen besar yakni pelaksanaan sidang ke-38 Klasis Lemola dan penahbisan pastori. Terhitung 64 Kepala Keluarga (KK), 223 jiwa, laki-laki 107 jiwa dan perempuan 116 jiwa. Potemsi jemaat terhitung yang produktif hanya 50%, tetapi memiliki semangat luar biasa tanpa lelah.

Wakil Ketua I Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Leni Bakarbesy Rangkoratat juga mengatakan bahwa kerja keras dan kerjasama dari seluruh potensi jemaat telah membuahkan hasil yang sempurna. Telah berdiri kokoh dan megah sebuah bangunan pastori yang representatif serta suksesnya pelaksanaan sidang ke-38 Klasis Lemola di negeri Simehi.

Ungkapan terima kasih kepada panitia penyelenggara, seluruh pelayan dan umat di jemaat GPM Yamluli. Dimana dengan potensi Sumberdaya Manusia (SDM) yang relatif kecil tetapi telah mempersembahkan terbaik bagi kemuliaan Tuhan. Ini merupakan refleksi iman tentang Tuhan yang telah berkarya menyelamatkan hidup jemaatnya.

Sementara itu Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach, ST ini waktu Tuhan bagi semua terkhsus bagi Jemaat GPM Yamluli. Mampu menyelenggarakan 2 (dua) momentum besar sekaligus yakni penabhisan pastori dan sidang ke-38 Klasis GPM Lemola. Pemerintah dan gereja harus kerjasama dan bekerja bersama-sama, sebab ada yang bisa kerjasama tetapi tidak bisa bekerja bersama-sama.

Harapannya semoga pemerintah maupun gereja dapat kerjasama dan bekerja bersama-sama dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama dapat terwujud, bermental baik dan ekonomi yang baik pula.  (NK)

Tinggalkan Balasan