Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur Dibangun

Tiakur, EXPO MBD

Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, ST melalui Asisten Bidang Administrasi Umum kabupaten Maluku Barat Daya, Drs Yafet Lelatobur secara resmi meletakkan batu pertama, awal pembangunan Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur untuk umat Hindu di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Lelatobur mengatakan Pemerintah Daerah menyambut baik pembangunan Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur sebagai simbol kerukunan umat beragama. Karena pembangunan pura ini tidak hanya menjadi simbol spiritualitas, tetapi juga sebuah komitmen untuk membangun hubungan yang lebih dengan nilai-nilai budaya dan spiritualitas.

Pembangunan Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur menjadi titik awal perjalanan spiritual dan kebudayaan yang bermakna bagi masyarakat pura. Menjadi tempat suci, tempat bernaung, bersembahyang dan menghormati leluhur serta alam semesta. Menjadi panggung kegiatan keagamaan, ritual dan perayaan budaya yang memperkaya jiwa dan menguatkan ikatan sosial.

Tekad yang bulat dan semangat menyala-nyala, bersama-sama melangkah menuju masa depan yang lebih terang dengan membangun Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur. Mari jalin persaudaraan yang kuat, berkolaborasi dengan penuh keikhlasan, dan berbagi visi untuk menciptakan tempat yang damai dan penuh berkah bagi seluruh komunitas.

Semoga pembangunan ini berjalan lancar, diberkahi oleh semangat gotong royong, dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama menorehkan jejak kebaikan dan keindahan dalam membangun Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur yang akan menjadi sumber inspirasi dan keberkahan bagi kita semua.

Pada kesempatan itu, I putu Semarandana menyampaikan selaku umat yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya berharap sebagai Umat beragama tetap solid, menjaga toleransi, sehingga terciptanya kerukunan, keamanan, ketertiban di kabupaten MBD. Membutuhkan komunikasi dan kolaborasi  yang baik antara Pemerintah Daerah dengan umat Hindu sehingga impian pembangunan ini dapat terwujud.

Bagi I Putu Semarandana Pembangunan Pura ini juga menarik peminat dari luar daerah, menarik wisatawan bisa berkunjung ke MBD karena sangat strategis berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia.

Ditambahkan Ketua pembangunan Pura Agung Amertha Bhuana Tiakur, Made Ary Sukra Junaedi kalau areal pembangunan Pura ini luasnya sebesar 40 x 30 Meter. Dibangun menjadi tiga yakni bagian luar, bagian tengah dan bagain utama. Bagian utama dan tengah luas ukurannya 26 x 14 Meter bagian luar untuk fasilitas pendukung, sementara area utama adalah tempat bersembahyang. (tiem)

Tinggalkan Balasan