Dibingkai “Nyolilieta” Perbedaan Pilihan Itu Biasa dan Wajar

Tiakur, EXPO MBD

Semakin dekatnya masyarakat kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada). Maka substansinya adalah merupakan proses politik, semestinya setiap individu maupun kelompok harus memiliki pemahaman bahwa perbedaan pilihan itu hal yang biasa dan wajar sebab dibingkai semboyan “Nyolilieta”. Ketika tidak ada perbedaan maka tentu tidak ada pesaing.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten MBD, Jhon A. Mose ketika ditemui wartawan media ini di ruang kerjanya, kamis (03/09). Politik adalah cara untuk mendapatkan sebuah harapan dan kesempatan, untuk memiliki kekuasaan di dalam periode kepemimpinan tertentu.

Dikatakan Jhon begitu sapaan akrabnya, oleh karena itu kepada seluruh masyarakat diharapkan dapat memberikan pendidikan politik yang benar. Jangan lalu kemudian perbedaan pilihan mengakibatkan ada potensi terjadi keretakan di tengah-tengah masyarakat. Kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab harus mampu mencegah timbulnya isu-isu miring.

Menurut jhon, karena pada prinsipnya bahwa dimanapun berada dalam wilayah kabupaten MBD pada dasarnya memiliki hubungan kekeluargaan (orang saudara). Ketika ada kalimat-kalimat yang di unggah pada media sosial, untuk mencerca satu dengan lainnya. Semoga ini dapat diminimalisir, kalau dapat juga tidak boleh sampai terjadi untuk memecah belah kehidupan orang saudara.

Sebab ketika itu terjadi dapat berujung pada penyelesaian hukum. Sebab media sosial itu semestinya dipakai sebagai sarana untuk memberikan edukasi sebagai bentuk pembelajaran kepada masyarakat. Kendatipun di media sosial itu banyak dimuat kekurangan seseorang, di dalam pelaksanaan tanggungjawab, ungkapnya.

Tentu merupakan hal yang wajar-wajar saja, tetapi marilah sejenak berpikir. Karena setiap orang memiliki hak untuk menyuarakan pendapat tetapi mesti ada etikanya. Namun sebagai masyarakat berbudaya dengan semboyan “Nyolilieta”, harus mampu mempraktekan dengan baik dan benar. Bukan dalam implementasi berbanding terbalik, ucapnya.

Pada prinsipnya kemasan dasar adalah bagaimana dapat memberikan pendidikan politik yang benar kepada seluruh masyarakat di bumi bertajuk kalwedo ini berdasarkan semboyan “Nyolilieta”, tegasnya mengakhir. (VQ)

Tinggalkan Balasan