Bupati Noach Lantik Kades Ketty-Letpey dan Ustutun

Tiakur, EXPO MBD

Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, ST mengambil sumpah dan melantik, Korneles Kosaplawan sebagai Kepala Desa (Kades) Ketty-Letpey, Kecamatan Lakor dan Lazarus Mabala sebagai Kades Ustutun, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten MBD. Bertempat di ruang rapat kantor Bupati MBD, Selasa (14/11/2023).

Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach, ST dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kades dalam tanggungjawab menjalankan 4 tugas yakni perintah, bangun, bina dan berdayakan. Hitungnya gampang tetapi untuk melaksanakannya tidak mudah.

Menurutnya, Kades mempunyai tugas sebagai kepala pemerintahan maka kantor desa harus terbuka terus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam memberikan perintah juga harus benar jangan salah sehingga semuanya jadi benar.

Ketika Kades perintah juga pasti ikut, jadi jangan sampai perintah salah. Sebab ketika kepala perintah salah ekor akan ikut jadi salah. Perintah terus tapi tidak membangun juga jadi masalah. Oleh karena itu, harusnya dilakukan adalah perintah tetapi harus disertai dengan membangun. Seperti membangun infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat, ungkapnya.

“Kades juga menjadi orang tua di desa, maka kewajibannya melakukan pembinaan. Kades harusnya menjadi panutan sehingga dapat menjalankan tugas pembinaan dengan baik. Ini merupakan tugas yang harus terus melekat dan wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Musyawarahkan baik-baik, habis membangun sampaikan hasil secara terbuka,” ucapnya.

Selain sumpah ada juga penandatanganan fakta integritas yakni komitmen menjalankan tugas menjaga citra dan kredibiltas melalui tata kerja yang jujur, transparan dan akuntabel serta objektif. Proaktif dalam pemberantasan pungli, korupsi, kolusi dan nepotisme. Menjalankan tugas dengan penuh kecakapan dan kehati-hatian, tidak menerima suap dan menghindari pertentangan kepentingan.

“Kalau dalam perjalanan pemerintahan ternyata Kades ada kerja bengkok, pasti urusannya dengan pakaian keki. Kalau sudah mulai bengkok sedikit lai urusan dengan coklat, semakin bengkok lagi maka urusannya dengan coklat tua. Maka warna sudah gelap itu hanya ada jalan masuk tidak ada jalan keluar, itu pergi dan tidak pernah kembali,” tuturnya.

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) itu bukan soal menang atau kalah, tetapi bagaimana menang melawan keangkuhan dan egoisme. Sebab yang menang bukanlah yang paling hebat dan bukan segala-galanya, tetapi harus mampu merangkul sehingga bersama membangun desa. Membangun harus dengan hati bukan dengan sesuka hati, tandasnya. (VQ)

Tinggalkan Balasan