Noach Minta Sekolah YPPK Jadi Model Unggulan

Lakor, EXPO MBD

Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, ST meminta Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) menjadikan Sekolah Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen (YPPK) Dr. J. B. Sitanala sebagai sekolah model unggulan pada pembukaan sidang ke-38 Klasis GPM Leti Moa Lakor (Lemola) di Jemaat GPM Yamluli, Minggu (24/04). Seiring konsep GPM menjadikan YPPK sebagai sekolah model.

Menurut Bupati Noach, dapat saja dari kuantitasnya mungkin saja tidak banyak tetapi ketika mendengar informasi soal sekolah YPPK Dr. J. B. Sitanala sudah terpatri dalam benak bahwa itu sekolah unggulan. Belajar dari yayasan lainnya bahwa 1 (satu) yayasan 1 (sekolah) yakni, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU) hingga Perguruan tinggi.

Dikatakan Noach, kalau fokus pendidikan terarah hanya satu, sudah pasti semua potensi akan diarahkan untuk konsentrasi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan menjadi sekolah unggulan. Dapat dipastikan akan menjadi sekolah favorit yang banyak diminati. Menjadi rebutan dengan konsep biaya pendidikan yang mahal sekalipun.

Permintaan untuk menjadikan sekolah YPPK Dr. J. B. Sitanala menjadi sekolah model unggulan dari kuantitasnya tidak banyak. Beralasan karena regulasi yang tidak lagi memungkinkan ruang untuk banyak membantu sekolah yayasan dan hanya fokus untuk sekolah negeri. Misalnya tidak lagi diberikan kewenangan melakukan pembelian aset yang bukan milik pemerintah, ungkapnya.

Kewenangan hanya diberikan untuk melakukan melakukan hibah kepada pihak ketiga yang tidak boleh dilakukan secara kontinyu. Contoh, ketika panitia pembangunan menyampaikan proposal dengan bantuan Rp. 100 juga untuk tahun 2022 maka pada tahun depan (2023 Red) tidak diperbolehkan lagi untuk dibantu, nanti setelah tahun berikut baru kemudian diperbolehkan, ucapnya.

Sekolah YPPK Dr. J. B. Sitanala presentasinya terbanyak di kabupaten MBD, sehingga berdampak juga pada kuota guru untuk beberapa tahun terakhir. Sebab perhitungan guru berdasarkan variable berdasarkan sekolah negeri yang dimiliki pemerintah kabupaten MBD, sudah melebih hitungan kapasitas kebutuhan akan tenaga pendidik, tutup Noach. (NK)

Tinggalkan Balasan