Watloly Optimis PSDKU Jadi Universitas Negeri Kalwedo
Tiakur, EXPO MBD
Optimisme untuk terus meningkatkan status dari Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menjadi Universitas Negeri Kalwedo. Sekalipun problem pusat dengan kecenderungan untuk moratorium, tetapi ada keistimewaan untuk MBD. Dengan rekomendasi penugasan khusus untuk daerah Terdepan, Tertinggal dan Terpencil (3T).
Hal ini disampaikan Profesor Aholiab Watloly ketika diwawancarai usai acara rapat terbuka luar biasa Universitas Pattimura (Unpatti) dalam rangka wisuda sarjana, profesi, magister, doktor dan PSDKU di kabupaten MBD, selasa (15/12). Tercermin dalam upaya untuk meningkatkan status mandat untuk Pendidikan Diluar Domisili (PDD) tahun 2016, menjadi status ijin untuk PSDKU tahun 2018.
Mernurut Profesor Aholiab Watloly, dari status mandat PDD menjadi status ijin PSDKU bukan hanya terjadi begitu saja tanpa upaya. Akan tetapi dilandaskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dasar, dengan level akreditasi minimal. Dengan metode penyelenggaraan PSDKU di kabupaten MBD tetap dengan standart pelayanan mutu pendidikan, hingga tahun 2020 di level akreditasi baik.
Dengan membaca perkembangan yang terjadi sejak berdiri sejak tahun 2016 hingga saat ini (2020 Red), sebenarnya PSDKU di kabupaten MBD telah memenuhi syarat. Untuk pengusulan PSDKU menjadi Universitas Negeri Kalwedo. “Bapak Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) sudah beberapa kali memanggil saya, untuk mempercakapkan proses pengusulan,” ungkap Profesor Aholiab Watloly.
Sejauh ini PSDKU di kabupaten MBD sudah memiliki peminatan (Mahasiswa), status akreditasi baik dan infrastruktur kampus sudah terbangun. Tetapi salah satu kriteria untuk mengusulkan Universitas harus memiliki 5 (lima) fakultas. Maka diperlukan studi untuk membuka lagi program studi baru sehingga ketika ditransformasi dapat memenuhi persyaratan, tutur Profesor Aholiab Watloly. (VQ)