Naslewan, AMGPM Harus Jadi Agen Perubahan

Upunyor, EXPO MBD

Camat Moa, M. Naslewan mengatakan bangsa dan daerah membutuhkan kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) dan menaruh harapan besar agar terus menciptakan kader-kader siap pakai serta cerdas. Mampu menempatkan diri sebagain agen-agen perubahan di daerah kearah yang lebih baik, dengan melahirkan pemikiran-pemikiran cerdas dan strategi sebagai rekomendasi.

Menurutnya, AMGPM Daerah Leti Moa Lakor (Lemola) dari ujung Timur jemaat GPM Lolotuara, sampe ujung Barat jemaat GPM Sion pulau Leti semua berkumpul di Moala Tulwokna Lewlewna Rewtelu Salona. Melaksanakan Musyawarah Pimpinan paripurna Daerah (MPPD) ke-XX, tepatnya di gereja Sion jemaat GPM Upunyor, Minggu (12/03/2023).

“Kalo dari ujung Timur sampe ujung Barat, katong sekarang berada di tengah-tengah. Maka beta minta katong siap untuk menyuseskan semua program yang akan dirancang untuk dilakukan. Baik itu dari organisasi AMGPM maupun dari Pemerintah. Katong harus bersatu, kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan katong siapa lagi,” ungkapnya.

AMGPM adalah merupakan salah satu organisasi pendidikan kader. Sehingga AMGPM dituntut untuk melakukan kaderisasi sehingga ada sebuah langkah maju. Sebagai kader dituntut untuk selalu siap maju dan pantang menyerah. Terbukti dapat diandalkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam birokrasi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), ucapnya.

Selain itu, ditengah ketidakpastian global yang memberikan tekanan akan pangan AMGPM mampu memberikan solusi dengan merekomendasikan menanam dan mengkonsumsi pangan lokal. Sehingga ketika krisis itu datang melanda, banyak ketersediaan pangan lokal seperti jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian, imbuhnya.

Ditengah era digitalisasi sudah tentu tidak dapat membatasi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Tetapi kalau salah dalam pemanfaatannya maka akan tergilas, hilangnya nilai budaya Kalwedo. Terkikisnya syolilieta, karena tidak dapat duduk bersama menyelesaikan masalah tetapi penghadilannya di media sosial. AMGPM ditutut mampu menyuarakan nilai positif, tuturnya.

Partisipasi dan AMGPM juga harus ada untuk bersama-sama menyuseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Tahun 2024 nantinya. Sebab semakin tinggi partisipasi pemuda akan semakin baik kualitas demokrasi. Keterlibatan pemuda sadar pemilu dalam ekosistem digital akan meminimalisir konten negatif media sosial, tutupnya. (VQ)

Tinggalkan Balasan