Sidang Ke-XIX Jemaat Wakarlely, Cara GPM Bersaksi
Wakarlely, EXPO MBD
Sidang ke-XIX Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) adalah merupakan cara GPM untuk bersaksi tentang kemurahan dan kasih Tuhan. Bersaksi dalam laporan-laporan dan pelayanan-pelayanan jemaat yang memberikan syukur perpuluhan. Bersaksi lewat pribadi yang diutus lewat rencana strategis (Renstra) berkolaborasi dengan inovasi untuk memberi nilai kebaikan bagi pelayanan.
Hal ini disampaikan Ketua Klasis (Kekla) GPM Leti Moa Lakor (Lemola), Pdt. M. M. Timisela dalam sambutannya pada pembukaan sidang ke-XIX Jemaat GPM Wakarlely, bertempat di gedung gereja Raapsari, Minggu (22/01/2023). Biarlah kebaikan itu menjadi media kesaksian di dunia tentang Allah yang dipercaya sebagai Juruselamat melalui peran Yesus Kristus.
Persidangan tahun ini dipayungi Tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu. Sub Tema “Memperkuat Gereja dan Pembangunan Demokrasi Serta Hidup Bersama Yang Berkelanjutan di Tengah Perubahan Zaman”.
Menurut Kekla Timisela, agenda sidang jemaat yang paling pokok yakni membahas dan menetapkan Renstra sebagai penjabaran setiap 5 tahun, mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Renstra selama 5 Tahun, mengevaluasi dan menetapkan anggaran pendapatan dan belanja jemaat GPM Wakarlely.
Dikatakannya, pendapatan murni jemaat GPM Wakarlely salama kurun waktu 2 tahun terakhir ini menurun. Oleh karena itu posisi penganggaran harus pada realisasi, sehingga harus pada standart pencapaian pendapatan murni. Seperti mengupayakan program yang memacu pertumbuhan ekonomi di dalam jemaat, sehingga rasional target pendapatan meningkat.
“Membicarakan masalah-masalah keumatan yang relevan yang dituangkan dalam rekomendasi. Beta ingatkan lagi untuk peserta persidangan tidak berkonotasi atau berhubungan dengan anggaran. Kalau seandainya ada yang berhubungan dengan anggaran harusnya rekomendasi itu kemudian berupa badan pembantu dalam mencapai apa yang nantinya dianggarkan,” ungkapnya.
Menjadi perhatian hampir di semua jemaat yang ada sekolah Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen (YPPK) Dr. J. B. Sitanala dibentuk komisi khusus untuk pendidikan. Dimana akan membahas dan mencari solusi-solusi terhadap berbagai problem pendidikan YYPK untuk dijadikan dijadikan pegangan untuk kemajuan pendidikan di bumi bertajuk Kalwedo ini, ujarnya.
Pada jenjang sidang Klasis Lemola akan dijadikan komisi parmanen untuk membicarakan semua proses-proses pendidikan. Ini semua adalah cara GPM sebagai lembaga mewujudkan panggilan pada ditingkat jemaat dalam pemberitaan injil secara teratur, menyeluruh dan utuh, ucapnya. (*)