Leti Balas “Pantun” Kisar For Benyamin-Ary, Babar Nyusul

Tiakur, EXPO MBD

Mengimbangi dahsyatnya pendukung pulau Kisar, ribuan pendukung di pulau Leti datang menjemput Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan wakil bupati, Benyamin Thomas Noach, ST dan Drs. Agusthinus Lewarday Kilikily, M.Si (Benyamin-Ary). Ibarat berbalas pantun untuk sebuah seni adat, dari cerita leluhur hingga kini. Babar juga tidak ingin kalah, menyusul untuk mengimbangi Kisar dan Leti pekan ini.

Ini sebuah tanda kemenangan besar untuk paslon Benyamin-Ary “lihatlah ketika pohon ara berguguran maka musim kemarau sudah tiba”. Seperti disampaikan Melky Frans salah satu politisi terbaik partai Demokrat dalam orasinya, sebab Leti hari ini juga memastikan kemenangan lengkap. Bukti untuk gelombang besar pendukung yang datang, itu dengan hati iklas dan murni ketulusan untuk mendukung.

Menurut Melky Frans, spasi kemenangan untuk paslon Benyamin-Ary semakin jauh dikejar rivalnya, dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Sadarlah cepat dengan bunyi dentuman “Ina Nara Ama Syali” tanda banjir besar segera tiba. “Mengalir dari gunung banjir bandang datang masuk ke laut dan dari laut bawa lari naik ke gunung”.

Hal senada juga disampaikan Simon Moshe Maahury, alasan dahsyatnya gelombang besar keberpihakan rakyat kepada paslon Benyamin-Ary, karena keinginan perubahan dalam managemen pemerintahan. Berbekal sisa waktu untuk melanjutkan tunggakan kerja, kurang lebih 1 tahun mampu membuktikan torehan opini Badan Pemerikasa Keuangan (BPK) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Lanjut Moshe Maahury, peluang untuk memperbaiki keprihatinan terhadap kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terletak pada paslon Benyamin-Ary. Stategi pemerintahan yang dikerjakan sangat taktis, sehingga harapannya ada untuk menciptakan “gol” pemeritahan yang ingin dicapai. Kerja, loyalitas, pengabdian, dedikasi menjadi garansi terwujudnya visi dan misi yang dicanangkan.

Benyamin Thomas Noach juga menyampaikan bahwa tanda kemenangan berikut untuk paslon Benyamin-Ary, ada gerakan luar biasa dari rakyat tanpa di bayar. Bergerak sendiri untuk datang melawan sesuatu yang kaku dan hegemoni. Membentuk sebuah wilayah kabupaten MBD, bukan kerajaan MBD. Siapa saja anak negeri boleh menjadi Bupati di kabupaten MBD.

Rakyat pulau Leti menunjukan kekuatan rakyat yang luar biasa. Karena setiap pilihan politik ada konsekuensinya, ada harga yang harus dibayar lunas dan mahal. “Ingin bajalan ikut aspal yang mulus tetapi tidak cepat sampai namun aman sampai tujuan. Ikut jalan potong gunung karena cepat sampai tetapi jatuh dari jurang pasti mati,” ungkap Noach mengakhiri orasinya. (VQ)

Tinggalkan Balasan