Puskesmas Weet Selenggarakan Lokmin Linsek di Tounwawan

Tounwawan, EXPO MBD

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Weet, menyelenggarakan Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektor (Linsek) di balai desa Tounwawan, kecamatan Moa kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), rabu (18/11). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyatukan persepsi dengan tujuan membangun kesehatan masyarakat di kecamatan Moa, khususnya desa Tounwawan dan Moain lebih baik kedepan.

Dalam sambutannya Camat Moa, Marthen Naslewan menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integral, tidak dapat di lepas pisah. Menjadi bagian sangat penting dari pembangunan nasional, karena ketika kesehatan terganggu maka otomatis semua hal terganggu. Maka lewat kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat.

Menurut Naslewan, semua ini dimungkinkan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat berperan penting, dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia (SDM). Kemudian yang harus dilakukan adalah berusaha bersama untuk berdiskusi, mengevaluasi semua yang pernah dilakukan.

Dikatakan Naslewan, sebab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan merupakan tanggungjawab bidang kesehatan semata, tetapi merupakan tanggungjawab semua pihak. Salah satu untuk mengukur tingkat kesehatan keluarga yakni, Program Indonesia Sehat (PIS) dengan Pendekatan Keluarga (PK). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh Indonesia.

Sasaran PIS adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sementara ini masih ada kasus gizi buruk pada ibu dan anak, kematian ibu dan anak akibat pelayanan persalinan yang diberikan tidak sesuai dengan standart kesehatan, ungkapnya.

Peningkatan penyakit menular dan tidak menular yakni HIV Aids, TBC, Covid-19, hipertensi dan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan jamban sehat dan pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Maka dilaksanakan dengan menegakan 3 (tiga) pilar utama yaitu penerapan paradigma sehat, pelayanan kesehatan dan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional, imbunya. (VQ)

Tinggalkan Balasan