Terbit di Ujung Timur, Memberi Konstelasi Bagi Dunia

Tiakur, EXPO MBD

Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) adalah negeri yang kaya dan menjanjikan. Ketika membangun dengan panggilan hati nurani maka ada keyakinan, kemudian dimasa depan akan menjadi kabupaten yang terbit di ujung timur Indonesia. Memberikan warna baru kepada propinsi Maluku juga kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bahkan memberikan konstelasi di kanca internasional. MBD berlimpah madu, tinggal mencari susunya. MADU adalah Mandiri Aman Damai Untuk semua.

Hal ini disampaikan Pjs. Bupati kabupaten MBD, Drs. Mosez Lohy, MT ketika diwawancarai di ruang kerjanya belum lama ini. Ada keberanian untuk menyampaikan karena memiliki kandungan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa. Deretan pulau-pulau yang berjejer, membentang dan membentuk 3 (tiga) gugus pulau. Dengan pendekatan kewilayaan yang beragam dan memiliki keunikan.

Menurutnya, namun yang masih menjadi problem adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM). Bukan berarti MBD punya SDM yang lemah, sebab diketahui bahwa SDM yang ada luar biasa. Tetapi presentasinya masih kecil, sebab bagaimana melihat tataran kehidupan paling bawah. Dengan mengambil tema sesuai visi dan misi ketiga kandidat adalah peningkatan SDM MBD masa depan.

Dikatakannya, karena itu telah diupayakan untuk mendorong sebuah perencanaan pengembangan SDM yang ada di MBD dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah pendekatan dengan PT. Petro Tekno. Telah datang untuk melihat potensi dan berdiskusi dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada di kabupaten MBD.

Pasalnya, ada sebuah kekuatiran kedepan dalam pendekan teori kutukan SDA bagi daerah-daerah penghasil pertambangan. Ketika tidak dikelola dengan baik, maka pada kurun waktu hingga selesai daerah tersebut tidak akan pernah maju. Dan mereka yang mengeploitasinya, hari ini boleh berkelimpahan tetapi teori kutukan SDA itu akan mengikuti yang bersangkutan.

Langkah yang harus diambil sekarang adalah bergotong royong membangun SDM kedepan, dalam menjawab tantangan SDA yang menjanjikan. Karena ketersediaan dan permintaan tenaga kerja sesuai kualifikasi dan kompetensi belum seimbang. Karena itu harus ada keberanian untuk membuat produk peraturan daerah (Perda) dalam kajian kebijakan daerah, ungkapnya.

Agar setiap pemodal yang akan berinvestasi di kabupaten MBD, dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelum beroperasi harus menyampaikan rencana kebutuhan tenagan kerja sesuai dengan kompetensi. Sehingga kewajiban pemerintah daerah menyiapkan generasi dengan kemampuan sedini mungkin, sehingga siap pada waktu ada permintaan, ucapnya.

Sebab kalau tidak demikian generasi MBD pada saatnya akan menjadi penonton di negeri sendiri, ironisnya lagi generasi MBD hanya akan menjadi pekerja kasar. Bukti telah berbicara, kalau pada kenyataannya pada perusahaan Batutua Tembaga Raya (BTR) dan Batutua Kharisma Permai (BKP), presentasi tenaga kerja MBD kecil dan ada pada pekerjaan buruh kasar, imbuhnya. (VQ)

Tinggalkan Balasan