Rely Noach “Anak Jangan Diberi Makanan Instan”

Tiakur, EXPO MBD

Orang tua diharapkan tidak memberikan makanan instan bagi anak, sebab masih banyak sekali makanan lokal di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat disajikan untuk anak-anak. Jangan meracuni anak-anak dengan makanan seperti mie instan yang katanya makanan orang kota.

Hal ini disampaikan Bunda PAUD MBD, Rely Loblobly Noach dalam sambutannya pada acara Penamatan Siswa-Siswi SPS Tehila, Rabu (15/06). Ini biasa terjadi, apabila orang tua disibukan dengan handphone, nonton youtube, tiktok dan lainnya. Meja makan kosong, mie instan menjadi pilihan makanan siap saji.

Orang tua hendaknya memberikan nutrisi bagi anak-anak guna mendorong perkembangan fisik dan otak. Nutrisi yang baik tidak harus yang mahal, tidak harus di kota besar, bukan harus makan beras. Tetapi nutrisi yang baik bisa dicukupi dengan makanan hari-hari di rumah. Misalnya makan jagung, makan kacang-kacangan, makan sayur seperti sayur kelor, ikan dan lain-lain, ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD, Eduard J. S. Davidz, ST, M.Eng dalam sambutannya mengatakan, pengembangan pendidikan adalah tanggungjawab dan kerja bersama semua pihak. SPS Tehila telah menjadi mitra yang baik, walaupun banyak tantangan yang dihadapi, SPS Tehila mampu melakukan tugas mulia, mempersiapkan anak usia dini untuk siap memasuki jenjang pendidikan dasar.

“Kami menyampaikan terima kasih bagi Pembina, Kepala SPS Tehila dan seluruh guru yang hingga saat ini terus menjalin kerjasama dan menjadi mitra yang baik dalam pengembangan pendidikan anak usia dini”, ungkapnya.

Ia mengungkapkan, perlu adanya sinergi dengan pemerintah daerah agar tanggungjawab ini akan dipikul secara bersama.

Pembina SPS Tehila yang juga selaku Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pdt. Richard M. Maail, S.Teol mengatakan, pergumulan SPS Tehila bukan mudah dan gampang, begitu banyak persoalan yang harus dihadapi, baik pergumulan terkait dengan tempat belajar atau sekolah, sarana prasarana, kebutuhan para guru dan lain sebagainya.

“Pergumulan dan kekurangan itu tidak membuat kualitas sekolah ini menjadi hancur. Kita sebagai gereja, umat dan pelayan, sebagai guru, orang tua, pemerintah dan pihak lain selama ini telah menopang pendidikan ini dengan anugerah Tuhan berikan bagi kita”, tuturnya.

Ia menambahkan, jenjang ini merupakan dasar dari pendidikan, dimana anak-anak dibimbing dan dibina untuk maju dan berani, sehingga kedepan dapat menjadi anak cerdas, berani bahkan tidak kalah bersaing dengan sekolah-sekolah lain.

Maail menguraikan, SPS Tehila ini didirikan pada 20 September 2017 dan pada Tahun 2019 telah mengikuti akreditasi dengan mendapat nilai B saat itu, karena masih banyak hal yang kurang dan perlu dibenahi.

“Kita berdoa, SPS Tehila terus berkembang dan mengharumkan nama kita semua di Bumi Kalwedo”, ungkapnya.

Ia berharap, melalui berjalan bersama dengan semua pihak, sebagai tanggungjawab terhadap dunia pendidikan, maka kami percaya SPS Tehila akan terus berkembang dan bertumbuh.

Untuk diketahui, SPS Tehila saat ini memilik 75 siswa dan 39 anak diantaranya hari ini menamatkan Pendidikan pada jenjang PAUD. (VQ)

 

Tinggalkan Balasan