Kadis Japeky Tinjau Kesiapan ANBK Pulau Leti
Leti, EXPO MBD
Pagi itu, Jumat (12/09/2025) beberapa sekolah di pulau Leti, tampak ramai dari biasanya. Siswa-siswi berbaris rapi menuju ruangan komputer, guru sibuk dengan perangkat. Ditengah aktivitas itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya, Roberth Japeky bersama staf hadir dengan senyum hangat.
Kehadirannya bukan untuk inspeksi kaku, melainkan untuk memastikan anak-anak tenang jelang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Tempat penyelengaraan asaesmen ada pada SD Kristen Luhulely, SMP Negeri 2 Leti, SD Inpres Serwaru, SD Inpres Tomra, SD Kristen 1 Tomra, SMP Negeri Lemola, SMP Negeri Nuwewang, SD Inpres Nuwewang.
Menurut Kadis Japeky, Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah satu bentuk penilaian dari Kementerian Pendidikan terhadap hasil belajar untuk mengukur dari aspek koknutif, non koknutif dan survey karakter serta lingkungan belajar. Keberdaannya di pulau Leti merupakan representasi dari kesiapan MBD melaksanakan asesmen, Senin, 22 September 2025 nanti.
Seluruh pegawai sudah diarahakan mengunjungi semua kecamatan sehingga pantauan secara komprehensif akan berlangsung baik pada waktunya. MBD akan keluar dari stigma daerah tertinggal tetapi mutu dan kualitasnya menjadi cerita hidup dan mampu bersaing dengan daerah lain, tergambar dari semangat pendidik untuk sukses bersama, ungkapnya.
Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Leti, Thabita Dorkas Bastian optimis pelaksanaan asesmen akan berjalan lancar. Dengan dukungan fasilitas yang cukup memadai, serta semangat guru dan siswa juga dukungan orang tua. Hasilnya bisa menjadi cermin mutu Pendidikan yang lebih baik.
Terkait sarana dan prasarana penunjang untuk pelaksanaan asesmen, Kepala Sekolah SD Negeri Serwaru, Nova Zacheus menyampaikan untuk listrik sudah cukup baik, kemudian ada fasilitas Chromebook untuk menunjang, sedangkan perangkat jaringan internet memakai starlink.
Kepala Sekolah SD Kristen Nuwewang, Dominggus Yaky mengatakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer bukan sekedar penilaian, tetapi peta bagi semua untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.
Kepala sekolah SMP Negeri Nuwewang, Wely Wariaka menyebutkan masih ada keterbatasan yang dihadapi sekolah terutama ketersediaan perangkat komputer dan jaringan namun tetap optimis terselenggara dengan baik.
Mesti demikian, semangat guru dan siswa menjadi modal utama. Guru kompak melakukan penyesuaian bahkan memanfaatkan perangkat yang ada secara bergiliran. Siswa juga antusias mengikuti simulasi yang digelar, ucap Kepala Sekolah SD Inpres Nuwewang, Amus Awirana. (exp01)