Cerita Satgas Pelabuhan “Sehat Mereka Adalah Semangat Bagi Kami”

Kaiwatu, EXPO MBD

Ketika fajar merekah pagi itu, ada keindahan terpancar menjelaskan pesona hati Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tidak lain, mengemban amanah mulia bagi keselamatan seluruh masyarakat di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Kesabaran dan keteladanan itu mengukir sebuah lukisan cerita “Sehat Mereka Adalah Semangat Bagi Kami”.

Seakan berlari mengejar waktu dengan menyiapkan diri sedini mungkin, sehingga terhindar dari bahaya  Covid-19. Menyiapkan Hand sanitizer, sarung tangan, masker, thermogun dan cairan disinfektan. Memastikan penumpang kurang lebih 100 orang yang turun dan akan naik benar sehat. Dengan penuh ketabahan, melayani satu demi satu penumpang turun dan naik hingga usai beberapa jam lamanya.

Sebagai salah satu pintu masuk bagi masyarakat di ibukota kabupaten MBD, pelabuhan laut Kaiwatu menjadi nilai ukur. Tentu panduan protokol kesehatan dipakai untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab, menjaga serta merawat kabupaten MBD tetap di zona hijau. Dalam kebisuan dan hening harus menahan sakitnya omelan dan ocehan, dari penumpang yang tidak sabar menunggu.

Pesona tegur sapa yang ramah dan moleknya senyuman angun, terpancar saat memberikan pelayanan baik kepada masyarakat. Sebagai wujud komitmen pemimpin dan seluruh barisan pelayan di negeri ini (MBD Red). Mengemas dan menata pelayanan sehingga terpancar kehidupan yang sehat, bebas dari Covid-19 di kalangan masyarakat MBD.

Nampak jelas tergambar membentuk 3 (tiga) alur barisan pelayanan, untuk mengatur penumpang turun dan naik kapal pada dermaga pelabuhan laut Kaiwatu. Tertata dan tersusun rapi memakai rompi Satgas penanganan Covid-19. Barisan pelayan ini tidak lain yakni, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI dan Polri.

Menyambangi penumpang turun dan naik dengan menyemprot disinfektan pada barang bawaan, mengecek suhu tubuh, mengindentifikasi semua persyaratan berangkat berlayar. Seperti kartu kuning, surat keterangan rapid test, surat keterangan masuk dan keluar serta identitas diri. Menghindari teradinya kecolongan sehingga dapat dicegah sedini mungkin.

Pembatasan diera pandemi Covid-19, bencana non alam ini merupakan ruang baru bagi kehidupan yang membutuhkan waktu untuk menerimanya. Era baru new normal, hidup harus berdamai dan berdampingan dengan Covid-19 yang mematikan. Pesan moralnya adalah bagaimana mengemas hidup bertanggungjawab terhadap keselamatan diri sendiri. (VQ)

Tinggalkan Balasan