Sidang Ke-20 Jemaat GPM Wakarlely Sukses Terselenggara
Wakarlely, EXPO MBD
Waktu tidak akan berhenti, maka komitmen anak-anak Negeri Ilwiaru Watumera untuk terus berkarya jadi bagian pada semaraknya tampilan Tarian, Pujian, Bunyi Tifa dan Tahuri sebagai kearifan budaya yang mencirikan kekayaan spiritual iman, tanda sukses terselenggaranya sidang ke-20 Jemaat GPM Wakarlely, Klasis Lemola bertempat di gedung Gereja Raapsari, Minggu (04/02/2024).
Ketua Klasis Lemola, Pdt. M. M. Timisela dalam arahannya menyampaikan bahwa momen sidang jemaat saat ini adalah bukti karya Allah kepada Jemaat GPM Wakarlely. Oleh karena itu, sidang dimaknai sebagai persidangan bersama Tuhan sehingga sidang harus terhormat, sopan, saling menghargai dan menunjukan jalan keluar terhadap setiap persoalan yang dibahas.
Tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu”. GPM sedang menggerakan Gerakan Keluarga Menanam, Gerakan Keluarga Melaut dan Gerakan Keluarga Memasarkan hasil produksi. Sebagai satu langkah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan mengelola potensi lokal dan potensi lahan keluarga menuju satu abad GPM Tahun 2025, ungkapnya.
Ia mengajak semua warga Jemaat untuk bulatkan tekat kebangsaan mendukung suksesnya Pemilu serentak pada tanggal 14 Februari 2024. Wujudkanlah Pemilu yang berwibawa, adil dan penuh cinta kasih. Berpatisipasilah dalam seluruh agenda Pemilu dengan turut mengawal agar hasilnya benar-benar jujur dan bersih. Gunakan hak suara, jangan golput.
Pada kesempatan yang sama juga Camat Moa, M. Naslewan juga menyampaikan ada suasana luar biasa karena sinergitas yang terbangun. Persidangan jemaat merupakan agenda yang bukan biasa saja, tetapi bagaimana kualitasnya. Yang pasti apa yang dirasakan, didapatkan, dinikmati pada program-program tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi dan menggumuli apa yang dilakukan di tahun 2024 ini.
Harus dilakukan adalah bagaimana mengembangkan potensi yang ada di dalam Negeri dan Jemaat ini. Jangan lupa menanam makanan khas daerah sebagai wujud dari budaya leluhur. Pesta demokrasi sudah dekat, maka mari jadikan Pemilu Tahun 2024 dengan damai dan sukacita. Perbedaan itu biasa maka jadikan itu sebagai pemersatu.
Kemajuan di era digital semakin berkembang, maka gunakanlah media sebagai hal yang positif. Untuk menyiapkan Sumberdaya Manusia membangun negeri Ilwiaru Watumera. Kalau bukan katong ini sapa lai, kalau bukan sekarang kapan lai. Gereja diharapkan jadi agen perubahan di dalam jemaat dan masyarakat serta menjadi garam dan terang dunia. (VQ)