HUT Ke-54 Perempuan GPM, Bersyukur dan Memberdayakan Potensi Melayani
Tiakur, EXPO MBD
Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach mengatakan bahwa melalui perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54, Perempuan Gereja Protestan Maluku (GPM). Harus selalu bersyukur dan memberdayakan potensi untuk melayani demi kemajuan dan kesejahteraan Gereja, Masyarakat, bangsa dan Negara, di gedung Gereja Elyora Tiakur, Kamis (05/05/22).
Menurut Bupati Noach, melalui perempuan GPM yang bersyukur dan memberdayakan potensi untuk melayani, maka perempuan GPM telah mengamalkan amanat agung Tuhan Yesus. Oleh sebab itu sebagai perempuan GPM yang harus menerangi dan mengarami bumi, melalui daya kreasi, inovasi dan kontributif. Mari kembangkan potensi melayani sunguh-sunguh dan melayani dengan hati.
Sebab Perempuan GPM merupakan sumber daya gereja sepanjang masa pelayanannya. Maka itu untuk mencapai usia ke-54 tahun ini, bukanlah hal yang mudah. Sudah tentu ada dalam perjuangan, pelayanan secara organisasi untuk menuju kedewasaan dan kematangan. Telah melewati banyak rintangan dan tantanggan, ungkap Noach.
Usia perempuan GPM saat ini bukan lagi usia yang muda. Melalui syukuran HUT dengan Tema “Perempuan yang bersyukur dan memberdayakan potensi untuk melayani”. Tidak semata-mata menjadi perayaan yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi renungan dan pembaharuan tekad untuk Moto GPM “ aku menanan, apolos menyiram tetapi Allah yang memberi pertumbuhan”, Ucapnya .
Lajut Noach, ucapan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama GPM mendukung pemerintah Demi terwujuynya MBD yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, berbasis sumber daya lokal dalam wadah NKRI yang Berbhineka Tungal Ika. Ada komitmen untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian serta terpenuhinya kebutuhan jasmani dan Rohani.
Selain itu, gereja dan pemerintah daerah harus mampu mengelola sumber daya lokal yang dimiliki, agar pertumbuhan ekonomi, investasi daerah dan kesejahteraan rakyat dapat terpenuhi. Harus tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal berupa budaya, adat istiadat,”pungkasnya.
Perempuan GPM harus mampu menjaga eksistensi dan meningkatkan kualitas misi pelayanannya kepada umat. Pada akirnya tetap menjaga jati diri sebagai masyarakat yang riligi, masyarakat yang senatiasa megang nilai-nilai agama dalam menjalani kehidupannya serta menjaga kerukunan antara umat beragama di kabupaten MBD, harapnya. (VQ)