Mari Bersama Dukung Inovasi “Siapa Merasa”

Tiakur, EXPO MBD

Pembangunan komitmen bersama melalui proyek perubahan “Siapa Merasa” yakni Strategi Mengatasi Anak Putus Sekolah Melalui Kolaborasi Pentahelik di Kabupaten MBD. Digagas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD, Roberth Japeky peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan XVIII BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025.

Hal ini disampaikan Kadis Japeky dalam rapat bersama pentahelik, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD, Jumat (15/08/2025). Sesuai data dapodik ada angka anak putus sekolah sebanyak 485 orang. Dengan angka anak putus sekolah SMA 207 orang, SMK 49 orang anak smp 136 orang sedangkan SD 93 orang. Dengan berbagai alasan yakni budaya mempekerjakan anak dan adanya perkawinan dini.

Menurutnya, bukan hanya sekadar judul tetapi memiliki daya tarik, dengan tampilan logo yang dikemas memikat semua pihak terlibat guna mengambil keputusan bersama. Dengan demikan nilai ajakan untuk siapa saja merasa begitu peduli tentang anak putus sekolah di kabupaten MBD guna bersama membangun komitmen mendukung inovasi “Siapa Merasa”.

Inovasi “Siapa Merasa” berhasil dibutuhkan 4P1C yaitu produk, price, place, promosi dan custamer. Dibutuhkan juga landasan yudirisnya sehingga tidak diragukan. Lokus penangananan anak putus sekolah berada di Dusun Toinaman, desa Wakarlely, Kecamatan Moa, Kabupaten MBD, ungkapnya.

Pada kesempatan itu Pj. Sekda MBD, Daud Reimialy mengatakan kiranya ini bukan hanya sebatas prasyarat sehingga menjadi sebuah tulisan tentang inovasi semata. Proyek perubahan ini menjadi sebuah tugas nyata yang mestinya diimplementasikan di lingkungan kerja. Membuktikan pemimpin yang visioner, adaptif, strategis, inovatif dan transformatif.

Upaya mengatasi anak putus sekolah perlu melibatkan keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah secara terpadu. Karena penyebabnya beragam, mulai dari factor ekonomi, lingkungan, hingga motivasi belajar. (exp01)

Tinggalkan Balasan