Galang Komitmen Bersama Gagas Perubahan Melalui “Tirta”

Tiakur, EXPO MBD

Proyek perubahan “Tirta” Tiakur Rantai Dingin Terintegrasi. Merupakan rancangan proyek perubahan strategi tata kelola pasar ikan Tiakur melalui digitalisasi dan inovasi rantai dingin sebagai pilar kabijakan terintegrasi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Digagas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten MBD, Herdi D. Ubro peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan XVIII BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025.

Hal ini disampaikan Pj. Sekda Kabupaten MBD, Daud Reimialy dalam rapat bersama pentahelik, di Dinas Perikanan Kabupaten MBD, Kamis (14/08/2025). Digitalisasi memungkinkan transparansi, efisiensi, dan akses pasar yang lebih luas, sementara inovasi rantai dingin menjamin kualitas produk perikanan tetap terjaga hingga ke konsumen akhir.

Digitalisasi dan inovasi rantai dingin menjadi dua pendekatan yang dapat menjawab tantangan utama meliputi keterbatasan infrastruktur pasar, belum optimalnya sistem logistik rantai dingin serta rendahnya pemanfaatan teknologi digital dalam transaksi dan tata Kelola. Berdampak pada produk perikanan, fluktuasi harga, dan keterbatasan akses bagi nelayan lokal.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten MBD, Herdi D. Ubro selaku reformer mengatakan Kedua pendekatan ini, jika diintegrasikan dalam kebijakan tata kelola pasar ikan, dapat menjadi pilar transformasi ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Inovasi “Tirta” merupakan  pendekatan kebijakan birokrasi yang transformatif, di mana inovasi teknologi dan kebijakan integratif digunakan sebagai instrumen strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Digitalisasi pasar ikan dan penguatan rantai dingin bukan hanya solusi teknis, tetapi juga strategi pemberdayaan masyarakat pesisir yang selama ini berada dalam lingkaran kemiskinan struktural.

Di tengah tuntutan transformasi birokrasi dan pembangunan ekonomi biru, proyek perubahan “Tirta” hadir sebagai langkah inovatif dalam menjawab tantangan tersebut. Proyek ini menawarkan pendekatan kolaboratif lintas sektor, berbasis digitalisasi, inovasi rantai dingin, dan pemberdayaan komunitas, untuk mewujudkan pasar ikan higenis yang modern dan berkelanjutan.

“Tirta” bukan sekedar proyek digitalisasi dan inovasi rantai dingin, namun merupakan pendekatan holistik yang merangkul visi daerah untuk menjadi pusat inovasi berbasis perikanan berkelanjutan .

Nama “Tirta” sendiri mengandung makna lokal, mencerminkan keinginan masyarakat untuk memetakan dan menata ulang tata kelola pasar ikan agar bersih (higenis), rapi (terstruktur), dan menguntungkan semua pihak (inklusif). (exp01)

 

 

 

Tinggalkan Balasan