Skakmat di Selatan Negeri, Catur MBD Tumbuh Untuk Indonesia
Tiakur, EXPO MBD
Ketika senja sore itu tepatnya di Stand Dinas Pariwisata kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), berada di lapangan Kalwedo jantung kota Tiakur, deretan papan catur tersusun rapi. Bukan hanya sekadar permainan papan, catur menjadi simbol harapan. Suasana penuh konsentrasi, tetapi tidak tegang. Sebaliknya, wajah-wajah muda penuh semangat menunjukkan bahwa catur telah menjadi milik semua kalangan termasuk pemula.
Medio, 8 Agustus 2025, Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten MBD dan HUT Republik Indonesia Kabupaten MBD berkolaborasi dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Kabupaten MBD menyelenggarakan Turnamen Catur Terbuka MBD 2025. Bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi momentum pembinaan, penguatan karakter, dan regenerasi atlet lokal.
“Ini bukan cuma soal menang-kalah, tapi soal membentuk pola pikir, kedisiplinan, dan daya juang generasi muda kita,” ujar Ketua PERCASI MBD, Semuel S. F. Rupilu ketika dikonfirmasi wartawan di disela-sela pertandingan, Jumat (08/08/2025).
Turnamen ini diikuti puluhan peserta, termasuk para pemula. Semua datang dengan kemampuan bervariasi. Ditengah pertandingan, peserta pemula mengenal etika pertandingan, cara berpikir strategis, dan menghadapi tekanan waktu. Sorotan utama bukan tertuju pada para pemenang, melainkan pada semangat inklusif yang ditanamkan, ungkapnya.
Kehadiran turnamen ini membuka ruang bagi siapa saja untuk mencoba baik itu tua, muda, pelajar, bahkan yang baru belajar. Inilah wajah catur Indonesia dari selatan Negeri, Tidak harus dimulai dari level nasional dari Tiakur pun, bisa lahirkan pecatur nasional, ucapnya.
Titik Awal, Bukan Titik Akhir
Turnamen ini bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari komitmen jangka panjang. Percasi MBD menargetkan program pembinaan berkelanjutan, dengan harapan bisa mengirimkan wakil ke ajang provinsi dan nasional.
“Kita sedang bangun peradaban catur di wilayah selatan Indonesia, daerah tapal batas. Wilayah perbatasan antara Negara Tetangga Timor Leste dan Australia, dan ini sudah dimulai.” ujarnya
Catur bukan sekadar olahraga otak, menjelma menjadi alat pendidikan karakter, sarana pembinaan mental, dan jembatan sosial antargenerasi. Melalui inisiatif seperti ini, MBD membuktikan bahwa talenta besar bisa tumbuh di tempat yang jauh, asal diberi kesempatan. Di papan 64 kotak itu, masa depan sedang disusun melalui langkah demi langkah, bidak demi bidak. (exp01)