Bawaslu MBD Akan Hadirkan Fresly Nikijuluw Dalam Launching dan Deklarasi

Tiakur, EXPO MBD

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan menghadirkan artis Maluku Fresly Nikijuluw, group local MBD De’Stick dan Sanggar Kalwedo Alficar dan Hiphop MBD dalam kegiatan Launching Pengawasan Pilkada Serentak dan Deklarasi Pilkada Damai 2024. Kegiatan ini akan berlangsung di halaman ruko Tiakur, Rabu (04/09/2024).

“Bahwa yang namanya pesta demokrasi itu mestinya dilaksanakan dengan gembira, bukan dengan kepanikan, ketakukan dan saling mendendam,” ungkap Ketua Bawaslu Kabupaten MBD, Marthinus Kerlely.

Kegiatan ini merupakan program yang digagas oleh Bawaslu Kabupaten MBD dengan tujuan mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam Pilkada serentak tahun 2024, ucapnya.

Sementara itu Koordinator Devisi Sumber Daya Manusia Organisasi dan Diklat Bawaslu Provinsi Maluku, Stevin Melay menyampaikan bahwa kehadirannya di Kabupaten MBD dalam kaitan dengan monitoring supervisi sekaligus menghadiri kegiatan Launching Pengawasan Pilkada dan Deklarasi Kampanye Damai yang digelar oleh Bawaslu Kabupaten MBD pada hari ini.

Menurutnya, kegiatan monitoring ini guna memastikan seluruh jajaran pengawas baik itu Bawaslu Kabupaten MBD, Panwascam maupun PKD menyiapkan diri secara baik guna melakukan seluruh pengawasan terhadap tahapan Pilkada.

Lebih lanjut Ia mengatakan Bawaslu Kabupaten MBD secara kelembagaan diminta untuk melakukan launching, sehingga selaras dengan kegiatan Bawaslu Provinsi Maluku. Memastikan masyarakat menyambut pelaksanaan pilkada dengan riang gembira. Karena namanya pesta demokrasi, dimana menentukan hak kedaulatannya di tingkat daerah.

Dengan kegiatan ini Bawaslu Kabupaten MBD ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Bawaslu Kabupaten MBD dan jajaran telah siap melakukan pengawasan pada tahapan Pilkada ini, ucapnya.

“Kami berharap bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten MBD mempunyai dampak yang positif dan baik, dalam rangka mendorong masyarakat bersama melakukan pengawasan partisipatif. Secara fakta kami jajaran pengawas mengalami kesulitan,” ulasnya.

Cukup beralasan karena kurang personil pengawas, dengan geografis wilayah kepulauan. Membutuhkan strategi yang tepat untuk secara bersama semua pihak melaksanakan pengawasan kolaboratif. (exp01)

 

Tinggalkan Balasan