Tangis Bangga Jemaat Wakarlely Lahirkan Pemimpin Gereja

Wakarlely, EXPO MBD

Tangis haru jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Wakarlely, Klasis Leti Moa Lakor (Lemola) saat acara serah terima jabatan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) dari Pdt. Rosalina Hitipeuw Lerick, S.Si kepada Pdt. Dece Teslatu Mananue, S.Si di gedung gereja Raapsary Wakarlely. Dengan kebanggaan bahwa dari jemaat GPM Wakarlely lahirkan pemimpin gereja.

Hal ini disampaikan Sekretaris Desa,  Oktovianus Woriwun dalam sambutan mewakili kepala desa pada acara serah terima jabatan KMJ Wakarlely, minggu (12/09). Terima kasih disertai permohonan maaf atas pengabdian selama kurun waktu 5 tahun, 9 bulan, 6 hari terhitung sejak desember 2015. Terima kasih atas masa indah yang pernah dilalui bersama.

Ketua Klasis Lemola, Pdt. M. M. Timisela, S.Th juga menyampaikan bahwa benar sekali bahwa dari jemaat GPM Wakarlely lahirkan 2 (Dua) pemimpin gereja. Yakni Ketua Klasis Seram Utara Barat, Pdt. Yohanis Huwae, S.Si dan Sekretaris Klasis Lemola, Pdt. Rosalina Hitipeuw Lerick, S.Si. Mutasi dan rotasi dipercaya sebagai cara Tuhan menumbuhkan gereja, menata pelayanan lebih baik dan berkembang.

Menurut Timisela, sebagimana lasimnya GPM adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang. Persekutuan mengambil bentuk lembaga atau organisasi, sehingga pekerjaan Tuhan dijalankan dalam dunia modern. Dimana rotasi, mutasi, perpindahan itu merupakan sebuah hal yang wajar dan biasa yang terjadi di dalam organisasi.

Dikatakan juga oleh, Pdt. Rosalina Hitipeuw Lerick, S.Si bahwa hari ini yang dilepakan adalah jabatan sebagai KMJ GPM Wakarlely, tetapi setelah itu akan ada sebagai anggota jemaat GPM Wakarlely. Karena itu tanggungjawab pelayanan tetap menjadi bagian darinya dan keluarga. Bersyukur dan bangga jadi bagian dari jemaat GPM Wakarlely.

“Selama melayani di jemaat GPM Wakarley seperti menemukan keluarga yang lain dari keluarga besarnya. Ada hal yang signifikan dialami selama melayani adalah mendapatkan kasih yang besar dari hati yang tulus orang-orang Wakarlely. Ada perubahan yang tidak mungkin untuk dilupakan, yakni aura jemaat memulihkan sakit asma yang menahun sehingga hilang,” ungkapnya.

Biasanya dalam persidangan jemaat jadi momok tetapi selama bertugas melaksanakan penyelenggaraan 6 kali persidangan tidak pernah menemukan persoalan yang menakutkan. Kalaupun ditanya secara pribadi dirinya sangat nyaman di jemaat GPM Wakarlely. Ada rasa terima kasih karena selama pelayanan relasi yang dibangun bukan sekedar mitra tetapi ade dan kaka (Syoli lieta), ucapnya.

Lewat kesempatan serah terima itu juga KMJ GPM Wakarlely yang baru, Pdt. Dece Teslatu Mananue, S.Si juga memperkenalkan diri bersama keluarga. Wakarlely bukan lagi tempat yang asing lagi, sebab pelayanannya di Klasis Lemola sudah berusia lebih dari 10 (Sepuluh) tahun. Ada harapan untuk dukungan, topangan dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk melayani. (VQ)

Tinggalkan Balasan