Jelang Natal dan Tahun Baru, Polres MBD Gelar Operasi Lilin

Tiakur, EXPO MBD

Menjelang perayaan Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 1 januari 2021, Polisi Resort (Polres) Maluku Barat Daya (MBD) menggelar Operasi Lilin dan Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan. Karena perayaan natal dan tahun baru kali ini berbeda dengan biasanya, sebab berada dalam masa pandemik Covid-19 bencana non alam. Belum lagi sudah ada korban meninggal dunia karena Covid-19.

Hal ini disampaikan Kabag Ops Polres MBD, AKP. Noovy E. A. Sapulette dalam acara Coffee Morning dan jumpa pers yang digelar di ruang rapat Polres MBD, selasa (22/12). Menjadi perhatian adalah di kawasan 6 titik rest area (Rawan Kerumunan), mulai dari pelabuhan kaiwatu, pertigaan Kampung Babar-Kaiwatu hingga patung kerbau, tapal batas Tiakur-Wakarlely. Ada 2 pos pelayanan serta pengamanan pada lokasi gereja-gereja.

Menurut Noovy, ada 6 titik Rest Area (Rawan Kerumunan), pelabuhan Kaiwatu, pertigaan Kampung Babar-Kaiwatu, puncak samping pangkalan minyak, pasar Tiakur, pantai Tiakur dan patung kerbau (Tapal batas Tiakur-Wakarlely). Operasi Lilin ini merupakan operasi gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP. Tim sudah bertugas sejak tanggal 21 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, selama masa liburan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Lebih lanjut Noovy menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sinkronisasi dan kerjasama dengan semua pihak. Terutama pihak media sehingga dapat menghadirkan informasi-informasi yang baik dan benar. Selain membuka diri dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan sesuai dengan tugas, peran dan fungsi  masing-masing.

Selain itu pada kesempatan yang sama (Coffe Morning), Kasat Intelkam, IPTU. Eroll da Costa juga mengatakan bahwa masyarakat diminta untuk menaati aturan dan himbauan yang telah ditetapkan. Mestinya menghindari kegiatan yang dapat memicu terjadinya kerumunan, seperti halnya pawai pada malam menjeleng Natal dan Tahun Baru, pesta kembang api dan sejumlah kegiatan lainnya.

Dikatakan Eroll, semua yang dilakukan tidak akan dapat berjalan dengan baik ketika tidak didasarkan pada kesadaran masyarakat. Akan pentingnya menjaga kesehatan dengan patuh kepada protokol kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat nasarani diminta untuk selalu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan dalam jumlah banyak atau besar.

Sementara itu Ketua Klasis Leti Moa Lakor (Lemola), Pdt. M. M. Timisela mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan koordinasi. Gereja juga terus menyuarakan teknis terkait pelaksanaan ibadah Natal nantinya. Karena pandemik Covid-19, ibadah Natal akan diurai dengan memisahkan jadwal ibadah, sesuai dengan kapasitas gereja. (tim)

Tinggalkan Balasan