Bupati Minta Jatah Taruna Akmil Untuk MBD
Tiakur, EXPO MBD
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Drs. Mosez Lohy, MT menyampaikan permintaan jatah Taruna Akademi Militer (Akmil) untuk MBD kepada Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI Pattimura, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI, Agus Rohman. Dalam acara silaturahmi usai pengresmian Komando Distrik Militer (Kodim) 1511 Pulau Moa, sabtu (31/10).
Dalam sambutannya Lohy mengatakan bahwa dari ujung timur Indonesia, MBD ingin suara hati untuk dapat di dengar. Sehingga dalam proses penerimaan Taruna Akmil, akan mempersiapkan anak-anak MBD sedini mungkin untuk berkompotisi. Ada sebuah harapan tulus diserukan mewakili seluruh masyarakat, sehingga di tahun 2021 nantinya ada 1 prajurit terbaik yang berhasil lulus seleksi.
“Ada sebuah keyakinan terlintas ketika dibangun dengan pendekatan hati nurani dan tidak ada perbedaan diantara kita, dengan tidak ada dusta diantara kita maka apa saja keinginan untuk dikerjakan dapat berhasil dengan baik. Ada nuansa baru untuk rasa nyaman, teretorial akan semakin kuat dan percaya diri untuk memberikan yang terbaik bagi MBD,” ungkap Lohy.
Menjawab permintaan Pjs. Bupati MBD sehingga di tahun 2021 ada perwira asal MBD yang masuk Akmil, Pangdam XVI Pattimura, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI, Agus Rohman mengatakan mestinya disiapkan sejak dini karena tidak pernah ada batasannya. Apalagi berpotensi dan berkualitas intelektual, mental, fisik dan disiplin. Tentunya akan memiliki kesempatan untuk menjadi seorang prajurit.
Pangdam juga mengajak semua pihak yang ingin mengajak putera-puterinya menjadi seorang abdi Negara melalui jenjang prajurit TNI mestinya disiapkan dengan baik, jangan terpengaruh dengan bayaran. Perlu menyiapkan administrasi, kesehatan, psikologi, ibadah dan amanah. Administrasi berkaitan dengan tinggi badan, berat badan dan nilai kelulusan sesuai dengan standart permintaan.
Kesehatan dan psikologi. Harus mengontrol kesehatan secara berkala minimal enam bulan sebelum pelaksanaan seleksi. Psikologi diperuntukan untuk melatih sehingga lebih siap tentang bagaimana mengerjakan psikologi. Ibadah dan amanah, berkaitan erat dengan ketaatan untuk bedoa serta sedekah kepada yang membutuhkan, ungkap Pangdam.
Silakan menyimpulkan, akan tetapi sudah terbukti jelas dalam keluarga Pangdam. Ini gambaran pengalaman semoga dapat bermanfaat. Untuk menjadi tolak ukur menjaikan MBD “MADU” Mandiri, Aman, Damai Untuk Semua, setara juga dengan visi Pangdam yakni satukan kekuatan untuk meraih sukses, demi terwujudnya Maluku dan Maluku Utara yang aman, damai dan sejahtera, imbuhnya. (VQ)