Pemkab Sambut Baik Kaderisasi Tingkat Dasar GMNI MBD
Tiakur, EXPO MBD
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya (MBD) menyambut baik kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Barat Daya (MBD). Kegiatan ini dinilai positif dalam membangun generasi muda beridiologi kuat, berkarakter nasionalis dan siap mengabdi.
Hal ini disampaikan Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach dalam sambutannya Kaderisasi Tingkat Dasar DPC GMNI MBD. Bertempat di Aula Bappedalitbang Kabupaten MBD, Kamis (24/04/2025). Kaderisasi bukan sekadar seremoni, melainkan kewajiban sejarah untuk kelangsungan hidup bangsa.
Noach menekankan bahwa niat untuk bergabung dengan GMNI saja tidak cukup, harus diisi dengan ilmu pengetahuan dan ketahanan ideologi. Melalui kaderisasi peserta akan menjadi lebih kuat, lebih berilmu, dan bisa memberikan manfaat bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Sekretaris Jenderal DPP GMNI, Sujahri Somar, dalam sambutannya menekankan bahwa kaderisasi bukan sekadar formalitas. Harus terus menjadi denyut nadi, bicara soal GMNI tanpa momentum kaderisasi tidak mungkin hidup, karena di situlah regenerasi kepemimpinan dan ideologi yang terus berkembang mengawal Pancasila.
Lebih lanjut Somar menjelaskan ini nilai penting yang ditanamkan dalam diri kader Marhaenis. Perbedaan dengan kapitalisme dan komunisme sangat jelas. Kapitalisme sifatnya individualis, komunisme adalah pertentangan kelas dalam melakukan revolusi, sementara Marhaenis adalah gotong royong.
Sementara itu, Ketua DPC GMNI MBD, Ridolof Loimalitna mengatakan tema kaderisasi tingkat dasar saat ini yakni “Bersatu Melawan Penjajahan Gaya Baru”. Tema Ini sangat relevan dengan tantangan saat ini, berupa penjajahan gaya baru yang hadir dalam bentuk kemiskinan mental, ketergantungan ekonomi, dan hancurnya nilai-nilai budaya.
Kaderisasi Tingkat Dasar merupakan fondasi penting untuk membangun gerakan yang kokoh. Ini saat menanamkan nilai-nilai perjuangan, semangat kebersamaan, dan cinta tanah air, ungkapnya.
Loimalitna mengajak seluruh kader untuk membangun diri dengan integritas, kecerdasan, dan kepekaan sosial. Bersatu adalah kunci utama dalam menghadapi penjajahan gaya baru. Dengan bersatu, menjadi kekuatan yang tak terbendung, ucapnya. (tim)