Benyamin-Ary Inginkan MBD Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing
Wakarlely, EXPO MBD
Mimpi dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Benyamin Thomas Noach, ST dan Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, M.Si dengan akronim (Benyamin-Ary) adalah kesadaran semua dalam kesulitan, kekurangan dan termiskin dari 11 kabupaten/kota yang ada di provinsi Maluku. Untuk itu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) harus Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing.
Hal ini disampaikan oleh calon bupati, Benyamin Thomas Noach, ST dalam kegiatan kampanye perdana di desa Tounwawan kecamatan Moa kabupaten MBD, jumat (02/10). Alasannya sederhana sehingga kabupaten MBD merdeka dan berdaulat diatas tanah leluhurnya sendiri. Karena mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan terbukti sejak dulu.
Menurutnya, pembuktian ini karena SDM MBD sejak dulu belum ada kabupaten. Mampu menunjukan daya saing di kota Ambon provinsi Maluku maupun di kota Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Memiliki jenderal, professor dan lainnya. Kondisi yang sulit dengan keterbatasan akses, konon ceritanya waktu itu karena jauh dari semua akses.
Dikatakannya, dulu mujur kalau kapal ada singgah. Ketika mampir di Moa stom dua kali kambing dan kerbau belum terlambat naik tertinggal di dermaga. Ada pedagang menghampiri dengan story kambing Rp. 200 ribu jadi sudah, atau tukar dengan drom jagung. Hari ini berbeda, sudah merdeka di kabupaten MBD. Maka harus sejahtera, mandiri dan berdaya saing.
“Sejahtera tetapi masih diberikan makan oleh orang lain tidak akan mampu berbuat sesuatu. Mandiri tetapi cuman jago kandang, juga tidak akan mampu berbuat sesuatu. Memiliki hasil yang banyak seperti kerbau, hanya jual untuk makan saja tetapi tidak dapat bertanding dengan orang luar kita kalah bersaing juga diluar sana,” ungkapnya.
Ketika dilantik waktu itu menjadi bupati MBD 29 Mei 2019 lalu perintah pertama yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) sejumlah kurang lebih 3.000 orang harus beli jagung masyarakat MBD. Pakai kain tenun untuk kantor setiap hari kamis dan pada untuk hari jumat wajib memakai topi yang terbuat dari daun koli. Serta beasiswa pendidikan bagi yang tidak mampu dan berprestasi, tuturnya.
Kalau ingin MBD maju maka birokrasinya harus bersih. Tidak boleh korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Maka beasiswa untuk mereka yang berprestasi tepat sasaran. Bukan berdasarkan yang tidak memiliki prestasi dan anak pejabat. Sehingga masyarakat yang tidak mampu dan memiliki prestasi tidak berkesempatan memiliki beasiswa, tegasnya. (VQ)