Pukul Tifa, Bupati Noach Buka Pelatihan Kemaslompa
Tiakur, EXPO MBD
Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, ST memukul tifa sebagai tanda dibuka pelatihan Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah (Kemaslompa). Syarat peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Tahun 2022. Berlangsung di halaman gedung gereja Thofani Tiakur, Rabu (02/11/2022).
Deretan rangkaian kegiatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten MBD, Dalma Eoh, SP selaku reformer dari peserta PKN Tingkat II, Angkatan XXV BPSDM Provinsi Maluku dengan judul Proyek Perubahan (Proper) : Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Kelompol Masyarakat Pengolah Sampah (Silapas Kemaslompa) di Kabupaten MBD.
Disampaikan Dalma Eoh, saat ini ada pada jadwal off campus II. Agendanya pelaksanaan implementasi Proper Silapas Kemaslompa jangka pendek dimana telah dilaksanakan 5 tahapan yaitu, pembentukan tim efektof OPD, pelaksanaan Focus Group Discussion Group (FGD), sosialisasi pembentukan Kemaslompa dan pembentukan kemaslompa. Saat ini pada tahapan 6 yakni pelatihan Kemaslompa.
Tahapan pelatihan Kemaslompa dimaksudkan agar dapat melatih kelompok masyarakat memanfaatkan samapah berupa limpah kantor, tempurung kelapa dan botol minuman kemasan plastic untuk diolah menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomis. Bertujuan sehingga terbentuknya UMKM atau Home Industry berbasis sampah guna peningkatan pendapatan masyarakat.
Sementara itu Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach, ST dalam sambutannya mengatakan hari ini ada rasa sangat bahagia bahwa ada sebuah langkah baru yang dimulai. Sampah itu menjadi persoalan utama dimana-mana, bukan saja di Kabupaten MBD. Sampah ada yang dapat diurai mikroba akan kembali kealam dan tidak dapat diurai oleh mikroba seperti plastik akan sulit dan menjadi masalah.
“Saya sangat bahagia dan bersyukur karena kita dalam kemasan Proper Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Barat Daya melakukan pelatihan. Sebab apapun kalau tidak ada kesadaran maka akan sia-sia. Mesin secanggih apapun kita datangkan disini tetapi kesadaran masyarakat tidak ada untuk mengolah sampah, maka jadi sia-sia,” ungkap Bupati Noach.
Minimal sampah dapat diolah sehingga menjadi berkurang dan dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kabupaten MBD. Semoga dengan upaya yang terus dilakukan mudah-mudahan masyarakat dapat mencintai produk-produk olahan sampah. Harapannya adalah sampah ini bukan menjijikan dan harus dibuang begitu saja, tetapi sampah dapat dikelolah, tutupnya. (VQ)