KPUD MBD Gelar Dialog Terbuka
Tiakur, EXPO MBD
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Maluku Barat Daya (MBD), menggelar dialog terbuka. Tema evaluasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati MBD tahun 2020. Diharapkan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 mendatang lebih baik lagi. Acara ini terselenggara di kafe coli, Sabtu (30/10).
Dalam pemantik dialog terbuka, ketua KPUD MBD, Krestin L. Talupoor menyampaikan bahwa salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pesta demokrasi adalah tingkat partisipasi pemilih. MBD pada pesta demokrasi tahun 2020 lalu, angka partisipasi pemilih berada pada 87,9%. Ini merupakan tingkat partisipasi tertinggi di provinsi Maluku, melewati target pencapaian nasional yakni 77,5%.
Menurut Talupoor, ketika tingkat partisipasi pemilih tinggi maka dapat dikatakan pesta demokrasi sukses. Tetapi itupun masih mempertimbangkan beberapa aspek lain, sebab ketika partisipasi pemilih tinggi tetapi dalam penyelenggaraan banyak pelanggaran dan kecurangan yang terjadi. Ini sudah barang tentu akan menciderai kualitas demokrasi itu sendiri.
“Kami selaku penyenggara teknis, memiliki kebanggaan tersendiri karena tingginya angka presentasi partisipasi pemilih capai 87,9%. Itu adalah sebuah capaian yang memang sepanjang KPUD MBD berdiri baru pernah terjadi. Kami mencoba untuk menyelenggarakan kegiatan di hari ini selain evaluasi ada hal yang ingin diperoleh untuk menghadapi pesta demokrasi mendatang,” ungkapnya.
Sukses dan tidaknya sebuah pemerintahan sedikit banyaknya tidak terlepas pisah dari dari dukungan atau tingkat partisipasi pemilih. Sebab legitimasi pemerintahan terpilih di dukung oleh suara rakyat, yang berpartisipasi bukan karena faktor lain. Sehingga pendidikan pemilih merupakan hal krusial dan menjadi penting, ucapnya.
Salah satu factor penunjang tingginya partisipasi dari pemilih di kabupaten MBD itu dengan lembaga ad hoc bentukan KPUD MBD yakni relawan demokrasi. Kemudian melakukan sosialisasi hampir disemua basis pendidikan pemilih. Dengan cara turun langsung ke keluarga, pemilih pemula, mengunjungi kegiatan ibadah wadah dan organisasi dan penyandang disabilitas, tuturnya. (VQ)