Panen Raya Bawang Lakor “Rubah Batu Karang Jadi Tanah Gembur”
Lakor, EXPO MBD
Sebuah momentum bersejarah untuk pertama kali terjadi di desa Yamluli, kecamatan Lakor, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Wakil Bupati MBD, Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten MBD, Rely Loblobly Noach, Sekda MBD, Drs. A. Siamiloy, M.Si bersama rombongan melaksanakan panen raya bawang merah. Konsep untuk memotivasi masyarakat di pulau Lakor menekuni pertanian bawang merah adalah “Merubah batu karang menjadi tanah yang gembur” bukanlah hal yang mudah.
Menurut Pejabat Kepala Desa Yamluli, Otniel Maulias, S.Sos dalam sambutannya ketika acara panen raya bawang merah di desa Yamluli pulau Lakor, Selasa (07/09). Berbicara soal produk lokal bawang merah di daerah selain Lakor itu tentu sangat mudah, karena tinggal buat petakan diatas tanah gembur kemudian menanam dengan melepaskan bibit bawang merah.
“Selain itu pasti ada yang beranggapan bahwa kalau cuman panen bawang merah, mengapa harus panen harus buat kegiatan besar. Perlu diketahui bahwa alasannya bahwa produk unggulan bawang merah masyarakat Lakor khusus di desa Yamluli, belum di expose untuk menjadi konsumsi publik. Oleh karena itu, lewat kesempatan ini panen raya bawang merah diharapkan dapat terexpose,” ungkap Maulias.
Sementara itu Wakil Bupati MBD, Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, M.Si dalam sambutannya pada acara panen raya bawang merah juga mengatakan bahwa produksi bawang merah tidak merata sepanjang tahun. Dimana produksi berkurang dimusim hujan, menyebabkan harga menjadi tinggi. sebaliknya ketika pada musim kemarau produksinya berlebihan sehingga harga menjadi jatuh.
Bawang merah di kabupaten MBD hasilnya sangat menggembirakan. Tetapi jangan terlena dengan hasil yang tinggi karena kedepannya harus mengatur jadwal tanam. Harus sesuai dengan petunjuk teknis dinas Pertanian maupun penyuluh pertanian. Mengajak para petani agar menerapkan teknologi menanam bawang merah yang baik dan benar, ucap Kilikily. (NK)