Wisuda Emas 20 Lansia Sekolah Kamboja Kaiwatu

Tiakur, EXPO MBD

Hari ini bukan sekadar seremoni biasa, tetapi sebuah titik balik, 20 lansia diwisuda dari Sekolah Kamboja Kaiwatu pertama di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Keenam di Provinsi Maluku. Bertempat di Aula Penginapan Tiakur Beach, Jumat sore (3/10/2025).

Sebuah sekolah lansia yang menjadi harapan baru bagi usia senja, menandai tonggak baru pelayanan pendidikan nonformal. Bukan sekadar simbol, melainkan bukti bahwa pendidikan tidak mengenal usia. Di balik keriput dan rambut uban terdapat semangat yang tak padam.

Para wisudawan, dengan rentang usia 60 hingga 83 tahun, mengikuti pembelajaran sejak 24 April hingga 28 September 2025 dengan materi kesehatan, gizi, aktivitas fisik, hingga keterampilan kolase.

Bupati MBD Benyamin Thomas Noach menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Kaiwatu yang memfasilitasi pendidikan lansia pertama. Kiranya program serupa dapat dikembangkan di desa maupun kelurahan. Meski usia tidak lagi muda, nasihat, petuah, dan memori masa lalu tetap bermanfaat sebagai pelajaran bagi generasi muda.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku, Mauliwaty Bulo menjelaskan berbagai program dilakukan untuk mendukung terwujudnya penduduk usia lanjut yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat). Program ini diharapkan memastikan lansia dapat terus menjalani hidupnya dengan bahagia hingga akhir hayat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa-Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten MBD, Ronaldo Noach, melaporkan bahwa Sekolah Lansia Kamboja diluncurkan pada 9 September 2024. Proses pembelajaran dilaksanakan dua kali sebulan selama 12 kali pertemuan, dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, senam lansia, dan dilanjutkan materi pembelajaran.

Jhon Bakker, perwakilan wisudawan, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Selama mengikuti sekolah lansia, para peserta tidak hanya mendapat perawatan kesehatan, tetapi juga kebahagiaan karena bertemu teman sebaya.

Ia mengakui ada komentar miring dari masyarakat yang mempertanyakan tujuan bersekolah di usia senja. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat untuk menyelesaikan pendidikan hingga tahap wisuda. (exp01)

Tinggalkan Balasan