Upaya Germas, MBD Laksanakan Gerakan Posyandu Aktif dan Cegah Stunting

Tiakur, EXPO MBD

Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menggelar Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui Pelaksanaan Gerakan Posyandu Aktif dan Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting. Bertempat di aula gedung serbaguna Tiakur, Rabu (02/07/2025).

Ketua PKK Kabupaten MBD juga Ketua Tim Pembina Posyandu dan Ina Parenting, Rely Noach saat membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa dan kelurahan. Keberadaannya untuk menjaga kesehatan ibu, balita dan lansia sekaligus mendekatkan layanan dasar secara langsung dan rutin.

Menurutnya, melalui posyandu stunting dapat dicegah dengan adanya peningkatan pemahaman kepada ibu untuk meningkatkan gizi kepada balita maupun anak dalam kandungan. Selain itu, posyandu juga dapat mengajarkan bagaimana para ibu memberikan makanan tambahan untuk peningkatan usupan gizi.

Dikatakannya, kader posyandu yang juga merupakan kader PKK diharapkan bisa menggali sumber gizi dari kebun atau tanaman masyarakat disekitar untuk meningkatkan asupan gizi anak. Hindarilah pemberian makanan instan bagi anak, sebab bukan merukanan makanan bergizi baik.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, Marthen Rahakbauw mengatakan kegiatan ini merujuk pada pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil maupun balita, sehingga dapat mencegah stunting akibat dari tumbuh kembang yang terganggu karena gizi tidak seimbang.

Dimana angka 20 balita stunting untuk bulan Mei 2025 terdapat di Puskesmas Tiakur yang terdiri dari 14 balita di kelurahan Tiakur, 5 balita di desa Wakarlely dan 1 balita di desa Kaiwatu, ungkapnya.

Dipandang perlu dilakukan untuk pencegahannya adalah pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan rutin berkala kehamilan, mengkonsumsi makanan bergizi, pemberian ASI sampai usia 6 bulan dan makanan tambahan, imunisasi lengkap, ulasnya.

Ketua Panitia, Apia Unmehopa dalam Laporannya menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian stunting. Selain itu, meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting serta meningkatkan komitmen pemangku kebijakan dalam Gerakan posyandu aktif.

Kegiatan ini diikuti oleh 250 orang peserta yang terdiri dari stakeholder kecamatan dan desa sebanyak 8 orang, kader posyandu 20 orang dan sasaran siklus hidup 222 orang. Menggunakan metode demontrasi pemberian makanan dan edukasi, permainan stimulant deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang, pemberian makanan bergizi bagi anak serta skrining kesehatan bagi usia dewasa dan lansia. (exp01)

Tinggalkan Balasan