Kado Natal AMGPM Lemola, Yan Noach Bantu Usaha Mikro

Tiakur, EXPO MBD

Perayaan Natal bersama Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Leti Moa Lakor (Lemola) terdiri dari 8 Cabang dan 34 Ranting. Pada Natal ini, Ketua AMGPM Daerah Lemola, Yan Zamora Noach juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Maluku memberikan bantuan sebagai kado Natal dari apa yang dimiliki untuk 11 kader pelaku usaha mikro. Bertempat di gedung serbaguna Tiakur, Kamis (12/12/2024).

Menurut Yan Zamora Noach AMGPM merupakan kumpulan dari anak-anak muda maka harus menampilkan ciri khusus. Berperan penting dalam pengembangan spiritual, menampilkan kualitas Sumber Daya Manusia, rasa kepedulian kepada sesama. Apalagi tantangan berat nanti di tahun 2025, pemerintah tidak lagi melakukan perpanjangan tenaga kontrak.

Dikatakannya, AMPGM bukan hanya sekadar mengembangkan organisasi soal kuantitas. Tetapi kualitas Sumber Daya Manusia yang ditunjukan dalam kehidupan gereja, masyarakat, dan Negara. Rasa kepedulian dalam bentuk bantuan yang diberikan kepada kader adalah wujud kepedulian. Bersama pemerintah mencari dan memberikan solusi terbaik dengan mengembangkan usaha guna menyerap tenaga kerja.

Pesan dan kesan Natal oleh Ketua Klasis Lemola GPM yang diwakili oleh Pdt. B. Pembuaian menyampaikan bahwa selaku kader AMGPM harus penuh dengan kreativitas, setia dan rela berkorban, serta wadah yang tepat untuk belajar. Ungkapan terima kasih karena selalu menopang gereja dalam tugas-tugas dan tanggungjawab pelayanan bersama.

Asisten III, Yafet Lelatobur dalam kesan dan pesan Natal juga mengatakan bahwa pemuda adalah harapan masyarakat dan gereja. Ada satu ketakutan dan kecemasan dalam dunia global saat ini bahwa pemuda kehilangan jati dirinya. Kehilangan semangat juang, kehilangan militansi terhadap gereja akibat perkembangan teknologi.

Budaya asing yang masuk merupakan alasan logis sulit melepaskan diri dari berbagai persoalan, membuat  kehilangan arti dan makna natal yang sesungguhnya. Budaya konsumerisme, berfoya-foya, mabuk-mabukan merupakan gambaran terang dari pernyataan Natal. Kesibukan persiapan, volume kerja memudarkan arti Natal, ungkapnya.

Dunia secara cepat berubah dari zaman ke zaman, memaksa untuk juah dari hadirat Tuhan. Untuk itu, Ia mengajak semua berefleksi dari arti perayaan Natal yang sesungguhnya dimana kasih dan cinta bertumbuh. Membuat peka terhadap sesama dan lingkungan, dimana masih ada banyak orang di negeri ini yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Karena itu, alangkah ironinya jika sebagai pemuda Kristen terlalu memaksakan keadaan yang tidak perlu. Mari dengan perayaan Natal, berbagi kasih dengan sesama. Menjadi duta-duta perdamaian dari lingkungan yang kecil yaitu, keluarga, saudara, jemaat, masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, ucapnya mengakhiri. (exp01)

Tinggalkan Balasan