Perumdam Ambil Langkah Atasi Kesenjangan Suplai Air
Tiakur, EXPO MBD
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kalwedo Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menghadapi kesenjangan suplai air akibat distribusi yang tidak konstan. Terjadi perbedaaan kapasitas pompa pada unit produksi Werwaru dan unit distribusi Kaiwatu. Langkah yang diambil yakni memesan pompa baru disertai pergantian travo menjadi solusi yang tepat.
Hal ini disampaikan Direktur Perumdam Tirta Kalwedo Kabupaten MBD, Adam A. Lewier ketika ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/10/2024). Tekanan air melemah pada siang hari untuk masyarakat pelanggan di wilayah Tiakur dan sekitarnya. Bukan karena debit air turun di musim kemarau, malah semakin baik seiiring dengan perlindungan hutan sekitar aliran air, sehingga debit air tetap terjaga.
Menurutnya, kendala ada pada distribusi yang tidak dilakukan sekaligus, karena jarak dari unit produksi Werwaru hingga bak reservoir Kota Tiakur sejauh 17 Kilometer. Olehnya sistem produksi harus dilakukan “Step by Step” karena itu air produksi dari Werwaru di tampung dulu di reservoir Kaiwatu kemudian baru didistribusi kembali ke reservoir Tiakur.
Pompa terpasang di unit produksi Werawaru berkapasitas 30 liter perdetik head 80 meter sedangkan di unit distribusi Kaiwatu dengan kapasitas 37 liter perdetik head 140 meter. Perbedaan ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan yang berdampak pada kondisi distribusi air yang tidak konstan. Sehingga harus menunggu dengan durasi waktu 1-2 jam untuk kembali melakukan distribusi, ungkapnya.
Untuk dapat mengatasi sehingga tidak terjadi kesenjangan karena ada perbedaan kapasitas pompa, maka pihaknya telah memesan 1 unit pompa dengan kapasitas 37 liter perdetik. Dengan harapan bahwa setelah pompa ini terpasang kestabilan air di reservoir Kaiwatu dapat terjaga, dimana air yang masuk dan keluar dapat berjalan seimbang.
Untuk memasang pompa ini pada unit produksi Werwaru membutuhkan tambahan daya listrik 66.000 Kva sedangkan daya terpasang saat ini 41.500 Kva. Pihaknya (Perumdam, Red) Lewat komunikasi dengan Pihak PLN Tiakur untuk dilakukan penambahan daya, ucapnya.
Soal jarak travo yang terpasang saat ini dengan unit produksi cukup jauh sehingga mengganggu kerja mesin. Niat tulus PLN Tiakur membantu dengan penyediaan pengembangan Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Dimana travo awal akan dipindahkan ke lokasi unit produksi, sehingga beban yang dihasilkan maksimal agar kerja pompa dapat bekerja normal. (exp01)