Pjs. Bupati MBD Serius Tegakan Netralitas ASN
Leti, EXPO MBD
Pejabat Sementara (Pjs). Bupati Maluku Barat Daya, Melky Lohy mengungkapkan keseriusan dalam menegakan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Diwujudkan dengan kembali memimpin langsung Apel jelang Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kecamatan Pulau Leti. Bertempat di Lapangan Upacara Nusleti Raileti, Jumat (25/10/2024).
Pada apel tersebut, Lohy membacakan Ikrar Netralitas ASN dan diikuti oleh seluruh ASN secara bersama-sama. Selain pembacaan ikrar ada juga penandatanganan Pakta Integritas oleh ASN.
Ia mengingatkan, ASN dan pegawai non-ASN wajib menjaga profesionalisme, bebas dari intervensi politik, serta menjauhkan diri dari segala bentuk konflik kepentingan, sesuai ketentuan UU Nomor 20 Tahun 2023 dan PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang disiplin PNS.
“Selain netralitas, Saya juga mengingatkan para pegawai untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Saya minta hati-hati dalam menggunakan media sosial, karena seluruhnya ada regulasinya dan aturan yang ketika saudara tanpa sadari bisa terkena undang-undang Informasi Teknologi,” ungkapnya.
Media sosial dapat menjadi alat untuk mendamaikan maupun merusak banyak orang. Karena itu, Ia meminta seluruh ASN dan tenaga pendidik agar turut mengedukasi generasi muda dalam bermedia sosial dengan baik untuk menghindari dampak negatif seperti ujaran kebencian dan fitnah yang dapat merusak karakter anak-anak.
Pelanggaran kode etik dan disiplin yakni memasang spanduk, baliho, alat peraga lainnya yang terkait peserta pemilu. Sosialisasi atau kampanye pada media sosial atau online. Menghadiri deklarasi atau kampanye dan memberikan tindakan dukungan secara aktif. Membuat postingan, comen, share, like, bergabung atau fallow dalam group atau akun pemenangan.
Diingatkannya, penting bijak dalam menggunakan media sosial. ASN diharapkan menghindari penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong, serta menolak segala bentuk politik uang.
Apabila terdapat ada yang melakukan pelanggaran nilai dasar, kode etik dan kode perilaku agar diberlakukan ketentuan peraturan yang berlaku seperti pemotongan tunjangan kinerja 25%, penurunan jabatan setingkat lebih rendah, sampai dengan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri, ulasnya.
Pada kesempatan itu beliau juga memotivasi para tenaga non-ASN yang akan mengikuti seleksi PPPK untuk mempersiapkan diri dengan baik. Siapkanlah mental, dan belajar, berdoa dan bekerja, hasilnya pasti luar biasa, ucapnya.
Ia berharap seluruh tenaga non-ASN tetap optimis, menjaga hubungan baik, dan saling mendukung dalam persiapan seleksi tanpa merusak persaudaraan. Semua ASN dan tenaga non-ASN tetap menjaga keharmonisan sosial dan tidak menjadikan perbedaan pilihan politik sebagai pemicu konflik. Tetap saling menghormati dan menjunjung persatuan demi pembangunan daerah yang lebih baik. (Tim)