SPBU Letti Mandek, Kebutuhan BBM Moa Naik

Tiakur, EXPO MBD

Saat ini terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di pulau Letti, diakibatkan karena Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak PT. Berkat Pratama Pulau Letti bersubsidi mandek. Suplay BBM terhenti, sehingga tidak lagi beroperasi kurang lebih selama kurun waktu 4 bulan terakhir. Berdampak pada naiknya kebutuhan BBM karena bertumpu di pulau Moa (Tiakur).

Hal ini disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pembangunan dan Sumberdaya Alam (Eksda) Setda Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Imanuel Maupula ketika dikonfirmasi wartawan media ini di ruang kerjanya, Senin (04/03/2024). Sudah pasti dengan madeknya SPBU Kompak Satu Harga Pulau Letti, kebutuhan masyarakat akan BBM diambil dari pulau Moa (Tiakur).

Informasi terjadi kelangkaan BBM karena mandeknya SPBU Kompak PT. Berkat Pratama Pulau Letti, karena tidak lagi mendapatkan suplay BBM selama kurun waktu beberapa bulan terakhir. Berdasarkan laporan juga dari Camat Pulau Letti dengan Nomor : 500.10/06/KPL/2024 tanggal 22 Februari 2024, sehingga kondisi ini dapat dilihat, ungkap Kabag Maupula.

Kalau pasokan BBM ke Pulau Leti mandek pasti akan mengganggu, tetapi kenyataannya ketika aktivitas masyarakat berjalan maka itu BBM dari Pulau Moa dalam hal ini Tiakur. Maka kebutuhan BBM naik dari biasanya. Ambil misal biasanya kebutuhan masyarakat untuk BBM perhari di pulau Moa berkisar antara 2-3 ton tetapi melonjak menjadi 7-8 ton perhari, ungkapnya.

Diceritakannya, pada tanggal 14 Februari 2024 ketersediaan BBM di SPBU Kompak Satu Harga PT. Sumber Mas Moa masih 27 ton maka sudah pasti dapat menjawab kebutuhan kurang lebih 10 hari. Estimasi ketersediaan BBM ada hingga 24 Februari 2024, tetapi kenyataannya BBM hanya dapat bertahan 4 hari sehingga tanggal 18 Februari 2024 terjadi kelangkaan BBM di Pulau Moa.

Sementara itu ditempat terpisah pemilik SPBU Kompak PT. Berkat Pratama Pulau Letti, Ismael Lakuteru kepada wartawan media ini menyampaikan bahwa bulan desember 2023 lalu pihaknya sempat belanja minyak namun tidak diantar kapal landen cinta damai dikarenakan kondisi cuaca.

Sedangkan untuk tahun 2024, Ia menjelaskan bahwa belanja BBM dialihkan pihak Pertamina dari Ambon-Wayame ke Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Oleh karena itu administrasi kapal landen cinta damai juga  berurusan hingga Papau sehingga harus menunggu untuk belanja BBM.

Urusan adminitrasi kapal landen cinta damai selesai, kini menunggu giliran untuk mengangkut BBM di Saumlaki untuk dibawa ke SPBU Kompak PT. Berkat Pratama Pulau Letti sekaligus menunggu input sistem dari pihak Pertamina untuk tempat belanja karena belum berubah tempat masih Ambon-Wayame belum terbaca Saumlaki-KKT, ungkapnya. (VQ)

 

 

Tinggalkan Balasan