Wabup Kilikily Buka Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya AMGPM Lemola

Tiakur, EXPO MBD

Wakil Bupati (Wabup) Maluku Barat Daya (MBD), Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, M.Si membuka dengan resmi Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Leti Moa Lakor (Lemola) dalam HUT Ke-15 MBD dan HUT Ke-78 RI. Dengan tema Budaya Adalah Karakter Bangsa Modal Kemajuan Daerah. Di gedung serbaguna Tiakur, Jumat (04/08).

Wabup Kilikily dalam arahannya menyampaikan kebudayaan merupakan tradisi luhur dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi turun temurun, dimaknai sebagai identitas dan jati diri. Bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai budayanya telah mengakar dalam sendi kehidupan masyarakat. MBD memiliki kekayaan dan keragaman budaya pulau-pulau yang merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan 2 (dua) kegiatan yang dikemas menjadi satu. Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya melibatkan pemuda-pemudi di daerah Lemola. Kegiatan ini sangat Baik untuk pengembangan minat dan bakat kader AMGPM, untuk bisa menjaga kearifan lokal sehingga apa yang menjadi warisan leluhur dapat terus terjaga kelestariannya bagi generasi penerus.

“Apalagi gempuran teknologi sekarang ini memberi pengaruh kepada budaya kita di MBD. Anak-anak kita sekarang hampir tidak bisa menggunakan bahasa daerah dan tidak bisa seka dan siki yang menjadi identitas diri. Dalam jangka waktu lama aka ada indikasi krisis karakter dan identitas serta integritas dikalangan generasi muda saat ini,” ungkapnya.

Ada 3 (tiga) hal untuk memajukan budaya dan membangun karakter bangsa. Pertama adalah segi modal. Kedua adalah kolaborasi dan Ketiga adalah cara membangun komitmen. Hari ini AMGPM telah memulai sebagai dasar melestarikan dan mengenal budaya dan kearifan lokal yang ada di Lemola. Karena itu pemerintah berharap meneruskan langkah awal sebagai media untuk seluruh MBD.

Sementara itu Ketua AMGPM Daerah Lemola, Yan Z Noach mengatakan dalam gumulannya untuk program melestarikan budaya, karena itu karakter dan identitas. Sebab dari budaya itulah lahir peradaban besar manusia. Maka Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya diselenggarakan untuk menginspirasi generasi muda menjalani kehidupan menggapai masa depan.

Cerita rakyat yang leluhur turunkan mengandung filosofi kehidupan, perjuangan, kerja keras, tata krama, norma kehidupan sampai saat ini. Ditengah terpaan globalisasi digitalisasi diharapkan generasi muda Lemola dapat bertahan dan menyesuaikan diri dengan baik teknologi informasi begitu cepat. Maraknya era digitalisasi berdampak positif dan negatif bagi generasi muda, ucapnya.

Hari ini budaya dipandang generasi muda hanya sebagai cerita masa lalu dan dianggap tidak sesuai perkembangan jaman. Angkatan muda mencoba mengangkat budaya yang merupakan jati diri untuk lebih dicintai generasi muda. Nilai dan norma kehidupan diambil kembali dari filosofi hidup yang diturunkan leluhur turun temurun, ujarnya.

Hari ini banyak sekali ujaran kebencian, berita hoax, penghinaan yang meluncur bebas di media sosial (Medsos) pada era digital. AMGPM Lemola berkeinginan keras untik generasi ini dapat bertahan, menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman yang begitu pesat, imbuhnya.

Harapannya, kegiatan ini kiranya dapat menumbuhkan rasa cinta, rasa memiliki terhadap budaya sendiri yang sangat beragam dan kaya. Tidak hanya sebatas budaya Lemola tetapi ada juga undangan utuk komunitas Kisar, Tanimbar, Ambon Lease Seram, Flobamora yang sudah menjadi bagian dari Lemola untuk mengambil bagian dalam kegiatan saat ini.

Komitmennya, setelah kegiatan ini semua potensi kader tim kreatif akan dikerahkan untuk memanfatkan secara positif berbagai Medsos guna mempromosikan budaya demi mendatangkan manfaat besar bagi daerah dan masyarakat. Terima kasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi untuk Tuhan, Organisasi dan Masyarakat.

Teruslah berkarya bagi Tuhan, bangsa, daerah dan masyarakat. Walaupun karya itu bernilai kecil sekalipun dimata orang. Ada seuntai kata bijak, mungkin antara kita belum pernah melakukan hal yang besar tetapi kita bisa bersama-sama melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga kita bisa melakukan hal-hal yang luar biasa” tutupnya. (VQ)

Tinggalkan Balasan