Nelayan MBD Dilatih Perawatan, Perbaikan Mesin dan Jaring
Tiakur, EXPO MBD
Pelatihan perawatan dan perbaikan ringan pada mesin motor tempel dan jaring insang bagi 25 nelayan, dari kecamatan Leti dan Moa di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Pelaksanaan kegaiatan ini berlangsung selama 2 hari. Dibawah proyek promosi pembangunan perikanan berkelanjutan di pulau-pulau terluar Indonesia. Bertempat di aula penginapan Tiakur Beach Inn, Senin (14/10/2024).
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten MBD, Herdy Ubro bahwa ini kegiatan merupakan dukungan kerjasama yang dibiayai langsung oleh JICA melalui Yayasan Baileo Maluku bekerjasama dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon juga Dinas Perikanan Kabupaten MBD.
Dikatakan Ubro, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan para nelayan dapat dibekali dan menjadi terampil dalam menggunakan armada kapal dan alat tangkap ikan. Dimana ketika dalam aktivitas keseharian armada kapal mengalami gangguan dan alat tangkap ikan rusak, nelayan sudah dapat melakukan perbaikan. Pada akhirnya nelayan mendapat manfaat besar dari kegiatan ini.
Sementara itu Pj. Sekda Kabupaten MBD, Daud Reimialy mengatakan pembangunan SKPT Moa menggunakan anggaran pembangunannya berasal dari dana hibah Pemerintah Jepang, saat ini proses pembangunan infratrukturnya masih berjalan. Agar tujuan pembangunan SKPT Moa tercapai, diperlukan kesiapan dari pelaku usaha perikanan tangkap yang ada di Kabupaten MBD.
Perikanan tangkap di Moa di dominasi oleh nelayan ikan pelagis kecil yang menggunakan alat tangkap jaring apung dengan armada kapal 5-7 GT dengan kapasitas mesin tempel 15 PK. Penurunan nilai seperti masalah nelayan pada umumnya, setiap alat untuk penangkapan ikan akan mengalami penyusutan alat tangkap, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan.
Hal tersebut juga terjadi pada peralatan tangkap seperti jaring apung, baik pada jala, pelampung, pemberat maupun tali-lainya. Selain jaring apung juga purse seine, perikanan tangkap di Moa adalah nelayan pelagis besar dan demersal. Karena itu, pemeliharaan terhadap alat tangkap harus dilakukan secara rutin dan berkala agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tidak cepat rusak.
Permasalahan yang sering terjadi diantaranya saat nelayan melakukan aktivitas penangkapan yaitu mesin tidak mudah dinyalakan, warna gas buang dan output tenaga yang buruk, mesin tiba tiba berhenti, dan mesin tidak bisa dinyalakan.
Semua hal diatas tentunya dapat diminimalisir apabila nelayan memiliki kapasitas yang memumpuni dalam pemanfaatan peralatan tersebut walaupun hanya bersifat sementara atau darurat tetapi akan sangat membantu nelayan dalam menunjang aktivitas.
Pelatihan Perawatan, Perbaikan Mesin Tempel dan Pembuatan Alat Tangkap Jaring Insang Untuk Kelompok Nelayan Di Kabupaten MBD, merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam mendukung kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan kecil.
Dalam Pemberdayaan nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil merupakan upaya yang dilakukan meningkatkan pemerintah daerah untuk melindungi, kemampuan dan taraf hidup para nelayan dan pembudiyaan ikan demi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada Nelayan kecil. (exp01)