FGD Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Melalui “Gerbang Sadar”
Tiakur, EXPO MBD
Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melaksanakan Fokus Group Diskusi (FGD) Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) melalui implementasi Gerakan Pengembangan Satu Desa Satu Perawat “Gerbang Sadar” di Kabupaten MBD. Bertempat di ruang rapat kantor Bupati MBD, Kamis (26/09/2024).
Asisten III Setda Kabupaten MBD, Yafet Lelatobur dalam arahannya menyampaikan ini merupakan langkah strategis dan relevan untuk mengatasi rendahnya aksesibilitas pelayanan kesehatan akibat kondisi geografis wilayah kabupaten MBD. tantangan geografis kepulauan ini sering diperparah lagi dengan minimnya tenaga medis. Maka kehadiran program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan ketersedian pelayanan kesehatan.
“Gerbang Sadar” merupakan cermin upaya memperkuat kesehatan dasar bagi masyarakat secara langsung. Ini akan menjadi solusi bagi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa. FGD saat ini dilaksanakan untuk mendapat masukan dan dukungan terhadap inovasi ini, demi kebaikan pembangunan kesehatan ke depan.
Sementara itu reformer, Aty Sarak mengatakan bahwa proyek perubahan “Gerbang Sadar” ini mengacu pada arah kebijakan nasional yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045 yaitu “kesehatan untuk semua” dimana seluruh masyarakat berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini juga sejalan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah MBD yakni mewujudkan keterpenuhan layanan dasar bagi masyarakat yang tertuang dalam RPJMD KAB MBD 2021-2026 dengan program satu desa satu tenaga kesehatan.
Tetapi lewat proyek perubahan ini lebih difokuskan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat. Karena tidak semua tenaga kesehatan dapat ditempatkan mandiri di desa. Karena yang dapat melakukan pelayanan kepada orang sakit hanyalah dokter, perawat dan bidan, ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa permasalahan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) sering diperhadapkan dengan kondisi geografis wilayah sulit, angka kemiskinan yang tinggi, layanan pendidikan dan kesehatan terbatas serta kesenjangan di dalam pembangunan ekonomi. Ini yang turut melatarbelakangi diangkatnya program “Gerbang Sadar” ini.
Berdasarkan data survei kesehatan indonesia tahun 2023 untuk Provinsi Maluku menunjukkan bahwa aksesibilitas masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan dengan kategori sangat sulit masih cukup tinggi baik itu akses ke RS, Puskesmas, maupun klinik kesehatan.
Harapannya melalui kehadiran “Gerbang Sadar” ini maka perawat hadir di desa tidak hanya untuk melakukan fungsi kuratif atau pelayanan orang sakit (kuratif) semata, tetapi yang lebih penting dilaksanakan adalah fungsi promotif dan preventif guna memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Kondisi pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau, diharapkan teratasi dengan hadirnya ‘Gerbang Sadar’ karena semua wilayah sulit ditempati oleh perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Dengan demikian semua wilayah dapat mengakses pelayanan kesehatan tanpa terhalangi dengan kondisi geografis, yang sulit, ujarnya. (exp01)