MBD Dapat Kesempatan Kajian Lanjutan Amdal Blok Masela

Tiakur, EXPO MBD

Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Pengembangan Blok Masela sebenarnya sudah selesai dan final, namun karena doa dan dukungan masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) secara khusus Pemkab MBD dan Itamalda maka SKK Migas boleh memberikan kesempatan kajian lanjutan di MBD dalam rangka melengkapi dokumen Amdal yang sudah ada.

Hal ini disampaikan Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, ST dalam sambutannya pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Baseline Data dan Integritas Wilayah Kabupaten MBD dalam Amdal Pengembangan Lapangan Gas abadi. Bertempat di Serbaguna, Rabu (17/01/2023).

Menurutnya, Kabupaten MBD merupakan salah satu kabupaten penghasil yang akan secara langsung merasakan dampak pengembangan lapangan gas abadi ini. Oleh karena itu, masyarakat MBD harus disiapkan dengan baik. Pasti ada dampak yang dirasakan masyarakat, baik itu perubahan ekonomi, sosial dan budaya tetapi juga ikan, laut, tanah dan air maupun lingkungan secara keseluruhan.

Selain itu, Bupati Noach juga menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga dapat berpartisipasi dalam pengembangan Blok Masela nanti.Kiranya pelaksanaan survei ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat MBD.

Pada kesempatan yang sama Ketua Tim Peneliti PKSPL Institut Pertanian Bogor (IPB),  Rubin Tjamin, menyampaikan bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Masela, Ltd dalam hal ini Inpex,  PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas Masela SDN. Bhd akan melakukan kajian lanjutan untuk melengkapi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pada proyek Ladang Gas Abadi Blok Masela di Kabupaten MBD.

Rubin mengatakan, pihaknya akan melakukan survei rona lingkungan di Kabupaten MBD selama delapan hari untuk keperluan perbaikan dokumen Amdal Pengembangan Lapangan Gas Abadi Inpex Masela, Ltd.

“Dalam survei ini kita melibatkan konsultan Amdal Pusat Kajian Pesisir Sumberdaya dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKPSL IPB) yang didukung oleh pemangku kepentingan masyarakat MBD yakni Ikatan Intelektual MBD (Itamalda), perkumpulan Masyarakat Kepulauan Babar dan Gerakan Membangun Bumi Kalwedo”, ungkapnya.

Ia menjelaskan, kegiatan Survei Rona Awal Lingkungan di wilayah Kabupaten MBD untuk keperluan penyelesaian penyusunan dokumen AMDAL dan RKL-RPL Proyek Abadi.

Ia menambahkan, kegiatan survei rona awal lingkungan yang akan dilakukan meliputi pengambilan sampel air laut,  plankton, benthos, air sumur, air sungai, pengamatan flora dan fauna pesisir, pengukuran arus, serta komponen sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan masyarakat dan pengumpulan data sekunder baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

Lebih lanjut Ia mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut akan dilakukan mulai dari tanggal 16 – 24 Januari 2024 di Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Lakor, Pulau Luang, Pulau Babar dan Pulau Letti.

Ia berharap, kegiatan survei ini dapat berjalan dengan baik sehingga tim segera bekerja menyusun hasil kajian tersebut. (Tim)

 

Tinggalkan Balasan