Animo Tinggi, PDAM Gali Jaringan Pipa Tidak Terpakai
Tiakur, EXPO MBD
Hingga saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) memiliki debet air cukup baik, sehingga memungkinkan ruang untuk animo masyarakat berlangganan semakin tinggi. Untuk menjawab permintaan pemasangan baru, upaya yang ditempuh PDAM yakni mencari dan menggali jaringan pipa terpasang dan tidak terpakai untuk dimanfaatkan.
Hal ini disampaikan Direktur PDAM Kabupaten MBD, Adam A. Lewier, SE ketika ditemui wartawan media ini di ruang kerjanya, Jumat (07/07/2023). Semua ini karena PDAM Kabupaten MBD tidak memiliki cukup ketersediaan jaringan pipa air bersih.
Menurut Adam A. Lewier, SE bahwa salah satu contoh yang ditempuh PDAM adalah dengan melakukan penggalian pipa, pada bilangan belah ketupat kearah Kodim 1511/Pulau Moa selama kurang lebih satu minggu untuk pipa dengan ukuran diameter 4 inchi.
“Jaringan pipa ini diketahui terbangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010-2011 lalu, tidak pernah dimanfaatkan sama sekali dan masih terkubur di dalam tanah. Jaringan pipa tersebut ada kurang lebih sekitar 300 Meter,” ungkapnya.
Jaringan pipa yang digali ini digunakan untuk pengembangan di desa Kaiwatu, karena reservoir yang melayani Kampung Babar dan desa Kaiwatu relatif kecil. Upaya PDAM untuk melayani 130 pelanggan desa Kaiwatu tersendiri menggunakan pompa cadangan 7,5 liter perdetik. Sedangkan pelayanan kampung babar dan sekitar rumah pastori II Kaiwatu tetap dilayani dengan reservoir, ucapnya.
“Jaringan distribusi yang akan kami bangun yakni dari lokasi penampungan bak air desa Kaiwatu sampai dengan sebelah AMP berjarak kurang lebih 600 Meter. Kalaupun nanti jaringan pipa ini kemudian tidak mencukupi, maka kami akan menggunakan alternatif lain dengan pipa HDP bekas juga. Berbagai upaya kami tempuh hanya karena tuntutan masyarakat,” ulasnya.
Pada prinsipnya hanya untuk kepentingan masyarakat PDAM berupaya untuk melakukan yang terbaik, walaupun dalam kondisi dan situasi pelayanan ternyata terbeban dengan biaya operasional yang cukup tinggi sekalipun. Namun PDAM pantang menyerah hanya untuk melayani masyarakat, tuturnya.
Harapannya, stakeholder yang berkepentingan dengan pelayanan umum jeli melihat hal ini. Sehingga kedepan pelayanan PDAM lebih maksimal kepada masyarakat. Karena bukan hanya di desa Kaiwatu saja tetapi pada wilayah sekitar PLN, BPJS lama dan sekitarnya sudah harus didata untuk dilakukan pemasangan jaringan pipa sekunder. (VQ)