Sesama Undangan PPNI, DPRD Usir Kabid Fasyankes
Tiakur, EXPO MBD
Kegiatan coffee morning Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), yang berlangsung jumat (26/06/2020) bertempat di ruang rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten MBD, menuai kemelut.
manakala Kepala Bidang (Kabid) Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes), Helmy Samloy mewakili kepala dinas kesehatan kabupaten MBD, diusir salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten MBD, Oyang Borel asal partai Nasional Demokrat (Nasdem) keluar ruang kegiatan. Sekalipun status anggota DPRD kabupaten MBD dan Kabid Fasyankes adalah sesama undangan.
Upaya pendekatan rasional Samloy bahwa alasan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan tidak dapat menghadiri acara coffee morning DPD PPNI kabupaten MBD karena diwaktu bersamaan ada kegiatan Sinkronisasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten MBD.
Usaha Kabid Fasyankes tidak kunjung berhasil sekalipun telah dijelaskan secara baik-baik kepada anggota DPRD kabupaten MBD, Oyang Borel. “Kalau Kadisnya tidak hadir, maka saya yang akan pulang” direka ulang Kabid Fasyankes ungkapan sang anggota DPRD kabupaten MBD waktu itu. Maka Samloy sangat menyesali perbuatan yang dilakukan oknum anggota DPRD kabupaten MBD ini.
Ditempat terpisah Wakil Ketua Komisi C, DPRD kabupaten MBD, Oyang Borel mengatakan tidak ada keinginan sedikitpun untuk mengusir Kabid Fasyankes, Helmy Samloy keluar dari kegiatan itu. Sebab konsep pikirnya bahwa terkait kegiatan saat itu bukan sekeder coffee morning biasa. Tetapi sangatlah penting karena berbicara soal “perutnya” dinas kesehatan.
Diakuin walaupun statusnya waktu itu sama yakni undangan, tetapi dari sisi kelembagaan DPRD kabupaten MBD melihat bahwa ini terkait anggaran. Sehingga ketika tiba pada keputusan untuk eksekusi anggaran tentu tidak akan mencapai kesepakatan yang final.
Berbicara soal perawat maka, tentunya akan berkaitan erat dengan sentuhan pelayanan langsung kepada masyarakat. “Ini nyawa rakyat kita yang dibicarakan, ada regulasi dan hak mereka yang harus dibicarakan dan diputuskan pada kegiatan ini”, ungkapnya.
Sehingga dirasa bahwa sebuah keharusan untuk kehadiran kepala dinas kesehatan tanpa harus diwakili. Sesaat sebelum acara dimulai dirinya (Oyang Red) sempat bertanya “Kapasitas pak Helmy apa? Kalau mewakili kadis maka katong yang pulang”, tegas Oyang. (VQ)