Harapan Baru Bagi Anak Putus Sekolah di MBD
Tomra, EXPO MBD
Di desa Tomra, Kecamatan Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Selasa (30/09/2025) ada pertemuan sederhana terdiri dari tokoh masyarakat, guru, orang tua, anak-anak hingga aparat pemerintah desa berkumpuldengan satu tujuan menyelamatkan masa depan anak-anak yang terpaksa putus sekolah.
Suasana penuh harap dan semangat itu menyelimuti kegiatan penyuluhan yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) MBD, mengusung Strategi Mengatasi Anak Putus Sekolah Melalui Kolaborasi Pentahelik atau “Siapa Merasa”
Penyuluhan ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah bagian dari strategi besar Dispendikbud MBD untuk menekan angka putus sekolah yang masih tinggi.
Menggandeng lima elemen kunci pemerintah, dunia pendidikan, masyarakat, media, dan pelaku usaha pendekatan pentahelik diharapkan mampu menciptakan solusi berkelanjutan dan menyentuh langsung akar masalah di lapangan. “Kami percaya pendidikan bukan hanya urusan dinas, tapi tanggung jawab bersama,” ungkap Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD, Roberth Japeky dalam sambutannya.
Program ini juga menyajikan pemetaan kasus anak putus sekolah secara langsung, membuka ruang diskusi untuk solusi praktis, serta peran aktif guru dan tokoh masyarakat dalam pendampingan. Pendekatan yang partisipatif ini membuat masyarakat merasa dilibatkan, bukan hanya sebagai objek program, melainkan bagian dari solusi.
Dengan semangat kolaborasi dan semangat gotong royong, Dispendikbud MBD berharap upaya ini menjadi langkah awal dari gerakan besar menyelamatkan generasi muda MBD dari lingkaran kemiskinan dan keterbatasan. Karena di balik setiap anak yang kembali ke bangku sekolah, tersimpan harapan besar akan masa depan yang lebih cerah. (exp01)

