Dinas Perikanan MBD Sosialisasi “Tirta” Bagi Pemasar Ikan
Tiakur, EXPO MBD
Dinas Perikanan (Disperik) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melaksanakan sosialisasi Tirta (Tiakur Rantai Dingin Terintegrasi) bagi 60 pemasar atau penjual ikan di pasar Tiakur. Digagas oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten MBD, Herdi D. Ubro peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional BPSDM Provindi Jawa Tengah Tahun 2025. Bertempat di pasar ikan Snyoli Lieta, Jumat (12/09/2025).
Menurut Ubro, Tirta merupakan rancangan proyek perubahan Strategi Tata Kelola Pasar Ikan Terintegrasi untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Sebuah strategi yang lebih dari sekadar mengelola pasar. Tata kelola, Informasi, Rantai, Transportasi, Akses adalah kerangka kerja untuk mewujudkan visi yang lebih besar.
Dikatakannya, pasar ikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal dan sumber kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, dari nelayan hingga konsumen. Strategi ini bukan hanya tentang ikan yang lebih segar atau harga yang lebih baik. Ini adalah tentang membangun sistem yang adil, stabil, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan memperbaiki kualitas hidup.
Dengan sistem Informasi yang transparan, nelayan dapat menjual hasil tangkapan dengan harga yang lebih kompetitif, karena memiliki data tentang permintaan pasar. Pedagang juga terhindar dari fluktuasi harga yang ekstrem, ungkapnya.
Melalui manajemen Rantai pasok yang lebih baik (penanganan ikan yang tepat), jumlah ikan yang rusak atau tidak laku akan berkurang drastis. Hal ini secara langsung meningkatkan pendapatan bersih bagi nelayan dan pedagang, ucapnya.
Akses ke Pasar Baru
Perluasan Akses ke pasar online dan pasar grosir membuat produk bisa menjangkau lebih banyak pembeli, termasuk hotel, restoran, atau bahkan ekspor lokal, yang semuanya menawarkan harga beli yang lebih tinggi. Dengan fokus pada kualitas ikan, akan muncul peluang usaha baru di sektor pengolahan ikan, seperti pembuatan produk olahan (ikan asin higienis, abon ikan, atau kerupuk ikan) yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Perbaikan Transportasi dan logistik membuka peluang bisnis baru, seperti jasa pengiriman berpendingin khusus, produsen boks pendingin, atau penyedia es. Semua ini akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Wisata Kuliner Lokal
Pasar ikan yang bersih dan tertata dengan baik dapat menjadi daya tarik wisata kuliner. Hal ini akan mendorong pertumbuhan usaha kecil di sekitar pasar, seperti warung makan, penjual camilan, atau cinderamata.
Dengan Tata kelola dan Rantai yang higienis, ikan yang sampai ke konsumen lebih segar dan aman untuk dikonsumsi. Ini secara langsung mendukung program ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Membangun Literasi Gizi
Melalui sosialisasi, masyarakat tidak hanya membeli ikan, tetapi juga memahami manfaatnya bagi kesehatan, seperti kandungan protein dan omega-3. Hal ini akan meningkatkan kesadaran gizi dan kualitas konsumsi keluarga.
Strategi ini membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Pemerintah Daerah Mendukung dengan regulasi, fasilitas, dan permodalan untuk nelayan dan pedagang. Nelayan dan Pedagang Berkomitmen untuk menerapkan praktik yang lebih baik menjual dan memasarkan ikan sesuai denga tempat yang telah disediakan serta memanfaatkan teknologi yang disediakan.
Menuju Masa Depan yang Lebih Sejahtera
Menerapkan TIRTA adalah investasi jangka panjang untuk masa depan. Ini adalah langkah nyata untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang adil, di mana kerja keras para nelayan dan pedagang dihargai, dan setiap keluarga dapat menikmati hasil laut yang terbaik. Mari kita wujudkan pasar ikan yang tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga simbol kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Akhir dari sosialisasi ini, semua peserta berharap agar sistem tata Kelola pasar ikan dapat berjalan dengan baik dan setiap pemasar/penjual dapat tetap melakukan aktivitasnya di lokasi pasar yang telah ditentukan.