Dinkes MBD Latih Sanitarian Olah Limbah Medis Fasyankes
Tiakur, EXPO MBD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) bagi 24 tenaga sanitarian. Kegiatan ini berlangsung di aula penginapan Golden Nusantara Tiakur selama 5 hari sejak, Senin (09/06/2025).
Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan, Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mendsho, Suharno melalui virtual menyampaikan bahwa kalau limbah medis fasyankes tidak dikelola secara baik maka berdampak pada petugas sendiri, pasien maupun masyarakat. Kiranya melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan guna mengelola limbah medis fasyankes.
Kegiatan ini difasilitasi dengan materi dari Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Then Suyanti tentang kebijakan regulasi dan strategi dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan fasyankes. Dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Inspektorat Kabupaten MBD juga Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia dan Ketua Dewan Pembina Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mendsho, Arif Sumantri menjelaskan melalui virtual bahwa karena keterbatasan terkait pengelolaan Limbah Medis Fasyankes maka ada tuntutan untuk mengetahui bagaimana cara pengolahannya. Karena ilmu bukan sekadar teori semata tetapi menjadi keterampilan sesuai regulasi yang memberi ruang panggilan.
Menurutnya, limbah bukanlah masalah tetapi limbah menjadi berkah. Dimana limbah dapat diolah menjadi sebuah bentuk kegiatan yang dapat mengurangi resiko. Apresiasi untuk pelatihan ini karena 1 diantara 521 kabupaten/kota, bagaikan setetes air di lautan. Kiranya dengan pelatihan ini dapat menggetarkan, karena menjadi model bagi pengelolan limbah medis fasyankes.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, Marthen Rahakbauw saat membuka kegiatan Pelatihan Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes juga menjelaskan kalau pengolahan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan baik itu di Rumah Sakit maupun Puskesmas sangat penting, sebab menjaga kesehatan secara individu, keluarga maupun masyarakat.
Limbah medis merupakan salah satu isu penting dalam upaya menjaga mutu layanan kesehatan dan keselamatan lingkungan. Seiring meningkatnya aktivitas pelayanan kesehatan. Maka tentu volume dan jenis limbah yang dihasilkan juga semankin beragam dan berisiko tinggi, apabila tidak dikelola dengan baik, ungkapnya.
Rahakbauw mengajak semua peserta untuk serius dan tanggap karena kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di kabupaten MBD. Sehingga ketika kembali ketempat tugas masing-masing, memberikan dampak dalam pengelolaan limbah medis fasyankes sesuai regulasi berdasarkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. (exp01)