Pemda MBD Hadirkan “Resolusi” Sopi Jadi Gula dan Kilang Penampungan

Tiakur, EXPO MBD

Pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hadirkan Focus Group Discussion (FGD) untuk Realita dan Solusi (Resolusi) Sopi di MBD. Dari cerita hadirnya FGD untuk resolusi sopi di MBD ini menghasilkan dua hal yakni pengembangan sopi menjadi gula untuk komsumsi masyarakat dan setelah ijin industri PT. Sinar Nusa Companny keluar akan dibuat MOU pembangunan kilang penampungan sopi.

Hal ini disampaikan berdasarkan kegiatan forum FGD untuk resolusi sopi di MBD tepatnya di gedung serbaguna  pemda kabupaten MBD, kamis (23/09). Topik yang dipilih yakni resolusi karena dalam terminology bahasa Indonesia adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan kedepannya. Dan sebagaimana kondisi yang terjadi resolusi itu di kemas dalam cerita untuk realita dan solusi.

Menurut Yan Soukota direktur utama PT. Sinar Nusa Companny dalam perencanaannya akan membangun kilang penampungan sopi di 3 (tiga) titik, yakni pulau Kisar, Letty dan Moa. Anggaran pembangunan kilang penampungan sopi ini ratusan miliar rupiah. Kapasitas tampung untuk satu buah kilang akan menampung sebanyak 15 ribu ton.

Dikatakan Melkias Frans salah satu putera terbaik kabupaten MBD, yang pernah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Maluku. Bahwa peraturan daerah (Perda) tentang sopi ini belum sempat disepakati, karena judul sopi memiliki banyak paradigma.

Ungkap Meky begitu sapaan akrab pria asal pulau Kisar ini, bahwa aparat hukum menganggap sopi adalah minuman keras, kesehatan menganggap ini merusak tubuh, agama menganggap mendatangkan dosa, masyarakat menganggap ini ekonomi sebagai mata pencaharian, masyarakat adat menganggap ini sebuah budaya adat istiadat.

Akhirnya Bupati kabupaten MBD, Benyamin Thomas Noach, ST buka suara juga, setelah sekian lama diam untuk menyuarakan sopi. Karena pada prinsipnya ketika bersuara itu harus ada realita dan solusinya tentang sopi. Sebab sopi merupakan persoalan besar selama ini yang sulit untuk kemasan penyelesaian dan menemukan solusi.

Menurut Oyang, selama ini ada bentuk forum diskusi untuk sopi selalu menghindari untuk duduk bersama bacarita. Kenapa karena namanya “Thomas”, lihat baru percaya. Harus dapat solusi tentang sopi baru duduk bacarita. Maka atas prakarsa Melkias Frans bertemu sahabatnya Yan Soukota direktur utama PT. PT. Sinar Nusa Companny punya hak cipta minuman dari sopi.

Maka Oyang buka suara dan duduk bacarita pada kegiatan forum FGD untuk resolusi sopi di MBD. Ada dapat solusi untuk sopi di kemas untuk pembuatan gula sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dan nantinya setelah setelah ijin industri PT. Sinar Nusa Companny keluar akan dibuat MOU pembangunan kilang penampungan sopi. “Sebab bacarita mimpi terus kepala sakit,”.  (VQ)

Tinggalkan Balasan